Di banyak buku-buku motivasi atau presentasi dari motivator, penulisan kata krisis dalam Bahasa mandarin kerap dijadikan contoh bagaimana layaknya kita seharusnya menyikapi krisis. Dikatakan bahwa di dalam karater china, Krisis dilambangkan oleh 2 kararkter : 危機
Karakter pertama 危 mellambangkan kata “Danger” (bahaya) , sedangkan karakter kedua 機 bisa diaartikan sebagai “ opportunity atau peluang. Jadi dapat dikatakan bahwa:
危機 =危 + 機; sehingga
Krisis = Bahaya + Peluang
Di setiap krisis, di satu sis terdapat bahaya di sisi lain juga terdapat peluang-peluang baru:
Well, walaupun pada akhirnya banyak ahli Bahasa Mandarin yang mengatakan pengertian akan karakter china untuk kata “Krisis” ini adalah tidak sepenuhnya benar. Karakter kedua lebih cocok untuk diartikan sebagai “moment” daripada sebagai “ opportunities”. Namun demikian saya tetap sepakat dengan pesan yang ingin disampaikan oleh motivator tersebut bahwa : dalam krisis pun tetap ada peluang – peluang yang bisa kita tangkap.
Contoh yang masih hangat adalah krisis pelemahan tajam mata uang Ringgit Malaysia terhadap US dollar dan juga Singapore dollar. Dikala banyak warga Malaysia yang pesimis menghadapi krisis seperti ini, pelaku bisnis di Johor bahru, negara bagian Johor justru mengantisipasinya dengan sifat positif dan optimistis, seperti diliput situs berikut ini: https://sg.news.yahoo.com/singapore-dollar-surge-boon-johor-231000667.html
Penguatan nilai Singapore dollar berarti akan lebih banyak lagi warga singapura yang berbelanja dan berwisata di Johor Bahru, yang berarti pula akan memajukan bisnis mereka dan kenaikan keuntungan.
Peluang seperti ini juga seharusnya ditangkap pelaku bisnis di Batam dan BIntan. Pulau Bintan dan Batam adalah juga tujuan wisata dan belanja bagi Warga Singapura. Pelaku bisnis di Batam dan Bintan seharusnya juga bersiap-siap menyambut peluang peningkatan kunjungan wisatawan