Jadi, untuk dapat menangkap peluang itu, perlu energy dan sikap positif untuk selalu mencari-cari peluang yang bisa dimanfaatkan selama masa krisis.
Saat nya Menyebarkan Energy Positif
Merosotnya nilai rupiah akhir-akhir ini disikapi beragam. Di media sosial tidak sedikit yang mengeluh dan pesimis sembari menyebar luaskan berita dan spekulasi spekulasi negatif. Kalau saya boleh menyarankan, hidarilah sikap seperti ini. Menggembar gemborkan energy negative dan berita-berita buruk spekulatif justru dapat memperburuk keadaan.
Ketika krisis di tahun 1998, sempat beredar issue negative bahwa persediaan bahan makanan akan segera habis. Banyak yang termakan issue ini sehingga banyak orang yang berbondong-bondong menyerbu supermarket dan pasar pasar untuk menumpuk persediaan makanan sebanyak mungkin. Supply bahan makanan yang sebenernya cukup untuk memenuhi kebutuahan masyarakat dalam kondisi normal, menjadi tidak lagi cukup karena kepanikan pasar yang memborong persediaan makanan sebanyak mungkin. Dari kasus ini kita belajar bahwa, dengan menyebarkan issue – issue atau berita negative secara berlebihan justru dapat menjadi pemicu suatu keadaan buruk yang sesungguhnya tidak akan terjadi jika issue-issue negative tersebut tidak digembar-gemborkan.
Begitu pula halnya dengan kejadian saat ini. Kalau saja banyak dari kita menyebarkan komentar dan spekulasi negative yang dikutip media massa seperti :
- “Rupiah bisa ambruk ke Rp. 25,000”
- “Krisis tahun 1998 akan segera terjadi lagi”
JIka issue spekulatif seperti ini menyebar tak terbendung, bukan tidak mungkin orang-orang akan akan bersama-sama mewujudkan bencana tersebut. Bayangkan, jika semua orang Indonesia percaya bahwa rupiah akan segera ambruk menuju ke level Rp. 25.000, semua orang akan berbondong-bondong menggunakan tabungan rupiah yang dimilikinya untuk membeli dollar. Jika ini terjadi, cadangan devisa dan persediaan dollar di pasar uang yang sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis dalam kondisi normal, menjadi tidak lagi cukup.Dengan demikian nilai tukar rupiah akan terus tertekan karena permintaan akan dollar yang tidak normal dipicu oleh penyebaran issue negative dan spekulatif yang pada akhirnya dapat menyebabkan rupiah benar-benar ambruk ke level Rp 25.000.
Oleh karena itu, jika anda Ingin situasi Indonesia tidak semakin memburuk, anda bisa memainkan peran anda dengan tetap menyebarkan energy positif- bahwa kita , bersama-sama dapat melalui tantangan saat ini. Jika menyebarkan energy positif dirasakn terlalu sulit , setidaknya anda bisa mencoba untuk menahan diri anda untuk tidak menyebarkan energy negative anda atau berita –berita negative di media sosial. Media social adalah ruang publik. Apa yang anda tulis di lini masa anda, bisa dibaca banyak orang, dan bukan mungkin apa yang anda tulis akan merugikan anda sendir. How? Bagaimana mungkin.
Seperti yang saya tulis di atas : dalam dunia kerja orang –orang pada umumnya menyukai orang-orang yang bersikap positf dan memiliki energy positif. Dan di era informasi ini, tidak sedikit perusahan yang menelusuri latar belakang calon karyawannya tidak hanya berdasarkan CV yang disiapkan pencari kerja tersebut tapi juga berdasarkan informasi yang tersebar di dunia maya.
Dengan demikian, jika anda kerap mengumbar energy negatif di dunia maya seperti – selalu mengeluh- sering menghina pihak lain – gemar meneruskan (share) berita negative yang diragukan kebenarannya , hal seperti ini dapat di menimbulkan persepsi negative tentang anda bagi perusahaan atau orang yang sedaang mempertimbangkan akan merekrut anda. Anda dapat dipersepsikan sebagai orang yang :
- Gampang menyerah dan tidak punya daya juang (Karena selalu posting keluhan di linimasa);
- sulit bekerja di dalam team (karena sering mencaci atau menghina pihak yang tidak disukai) ; dan juga
- tidak bertanggung jawab (karena sering menyebarkan berita yang diragukan kebenaranya.
Tentu persepsi ini akan merugikan anda sendiri. Jadi , berhati-hatilah dalam menggunakan media sosial anda.