Mohon tunggu...
maghfirotul ulia
maghfirotul ulia Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Pembelajaran IPS dalam Meningkatkan Kepekaan Sosial Siswa Sekolah Dasar

25 Juni 2024   22:08 Diperbarui: 25 Juni 2024   22:09 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepekaan sosial siswa sangat penting untuk ditingkatkan, hal ini merupakan bekal utama bagi siswa dalam mengahadapi problematika kehidupan sosial yang akan ditemuainya nanti. Siswa diajarkan untuk bersikap secara cepat dan tepat dalam menanggapi situasi sosial yang ada di lingkungan sekitarnya (Masita et al., 2023). Kepekaan sosial juga sudah seharusnya dilatih sejak usia dini untuk memberikan kemampuan dalam berelasi dengan orang lain. Pentingnya meningkatkan kepekaan sosial pada siswa tidak lepas dari latar belakang bangsa indonesia yang memiliki keragaman ras, suku, budaya, dan agama. Peran pembelajran IPS pastiya diharapkan dapat menjadi jembatan dalam membentuk kepekaan sosial pada siswa sekolah dasar.

PEMBAHASAN

            Fondasi pemahaman siswa tentang dunia luar diletakkan selama tahun-tahun sekolah dasar. Karena hal ini akan memungkinkan mereka untuk memahami bagaimana interaksi sosial, kebijakan pemerintah, dan perubahan lingkungan dapat berdampak pada kehidupan mereka. Pemahaman siswa tentang dinamika sosial, kebijakan, dan lingkungan masyarakat adalah suatu hal yang sangat penting (Suarti et al., 2023). Siswa dapat memperoleh pemikiran kritis, empati, dan tanggung jawab terhadap isu-isu sosial serta masalah lingkungan dan sosial yang dihadapi dalam lingkungan masyarakat. Untuk memahami dinamika sosial di sekolah dasar, ide-ide dasar termasuk kelompok sosial, norma, nilai, perbedaan, dan konflik harus diperkenalkan.

            Anak-anak di sekolah dasar, usia enam hingga dua belas tahun, berkembang dalam berbagai domain, termasuk fisik, motorik, psikologis, sosial, emosional, kognitif, bahasa, dan nilai-nilai agama . Sikap sosial mulai berkembang pada tahap akhir masa kanak-kanak ini karena penyesuaian sosial dan pribadi mempengaruhi kesehatan psikologis anak. Tahap usia sekolah ini sangat penting karena pada masa ini anak harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan belajar bersosialisasi, bahkan dengan cara-cara yang kecil. Tahap ini dikenal sebagai usia berkelompok ketika anak-anak menunjukkan sikap sosial yang diperlukan untuk interaksi sosialnya.

            Kepekaan sosial dapat diartikan sebagai suatu kemampuan seseorang dalam menanggapi sesuatu yang terjadi di sekitarnya secara cepat dan tepat (Sutarna, 2019). Kepekaan sosial bukanlah suatu kemampuan yang ada begitu saja, melainkan hal ini perlu dilatih dan juga dikembangkan sejak dini. Dengan tujuan agar siswa memiliki empati yang tinggi dan juga menghargai perbedaan setiap orang di lingkungan sekitarnya.

Salah satu kualitas yang perlu dikembangkan oleh siswa sekolah dasar adalah kepekaan sosial. Kepekaan sosial mencakup berbagai macam perilaku, seperti berbagi, kejujuran, saling membantu, menghargai kondisi teman yang berbeda, mau berbagi tanpa harus memilih teman yang berbeda, dan berani mengakui ketika melakukan kesalahan (Tondok, 2012). Individu yang memiliki kepekaan sosial akan menunjukkan penanda sikap seperti empati, simpati, suka menolong, dan toleransi.

Empati dan simpati kepada orang lain adalah dua penanda sikap yang penting. Sementara empati mirip dengan resonansi sentimen, simpati adalah kemampuan untuk berhubungan dan menempatkan diri dalam kaitannya dengan beragam rasa sakit yang dialami orang lain (Rahayuni, 2023). Serupa dengan perasaan kasih sayang, empati adalah perasaan yang berasal dan disertai dengan rasa organisme yang mendalam dari dalam tubuh. dan kemudian meluap dalam kapasitasnya.

Ilmu pendidikan sosial memberikan capaian terhadap tujuan pendidikan nasional dengan menanamkan bekal pengetahuan tentang suatu kehidupan sosial dan manusia yang memiliki kesadaran penuh dan bertanggung jawab akan sebuah kebersamaan bermasyarakat yang berlandaskan pancasila. Selain itu pendidikan IPS juga membekali siswa sebagai manusia untuk mengembangkan kehidupannya secara pribadi, anggota masyarakat/warga negara yang baik.  yang mana sebagai manusia yang hidup di lingkungan masyarakat dengan berbagai perbedaan harus mampu membangun lingkungan yang harmonis.

Siswa dapat belajar IPS dengan cara yang menarik, dinamis, dan partisipatif dengan bantuan model pembelajaran yang efektif. Pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu strategi pembelajaran IPS yang cocok diterapkan di sekolah dasar untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang dinamika sosial, kebijakan, dan lingkungan (Maskuroh, 2023). Dengan bantuan model ini, siswa mengerjakan proyek-proyek nyata yang berhubungan dengan isu-isu lingkungan, sosial, atau kebijakan. Sebagai contoh, siswa diminta untuk memeriksa secara langsung masalah lingkungan di sekitar sekolah mereka sebelum membuat dan melaksanakan proyek untuk mengurangi dampaknya. Siswa akan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran melalui proyek ini (Tusriyanto et al., 2022).

Dalam pembelajaran IPS siswa dibekali dengan berbagai materi yang dapat membentuk dan meningatkan kepekaan sosial terhadap lingkungan sosial dan budaya mereka, serta siswa juga dapat memahami peran mereka dalam masyarakat. Berikut beberapa materi tersebut :

  • Keberagaman budaya 

Siswa diperkenalkan tentang berbagai keragaman yang ada pada lingkungan sekitarnya seperti perbedaan ras, suku, adat istiadat, bahasa, dan warna kulit. Hal ini bertujuan agar siswa dapat menghargai setiap perbedaan yang ada dengan menumbuhkan sikap toleransi.

  • Lingkungan dan alam sekitar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun