Mohon tunggu...
Maheswari Ariska Abhinaya
Maheswari Ariska Abhinaya Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis di Rahma.id, omong omong.com dengan tema parenting, dan juga penulis beberapa buku antologi, mahasiswi psikologi di salah satu universitas swasta,

Seorang mahasiswi yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan sosial, juga cukup aktif dalam menulis di media baca online maupun event antologi. Juga seorang mahasiswi yang memiliki cita-cita sebagai penulis buku solo. Selain itu juga ia memiliki cita-cita sebagai tenaga ahli profesional yang saat ini ia sedang menjalani dengan menempuh pendidikan sebagai salah satu cara untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Bisa Karenamu Tuhan

24 Mei 2024   23:59 Diperbarui: 25 Mei 2024   00:03 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kita sebut saja gadis itu dengan  nama Maheswari. Maheswari terlahir dari keluarga yang beragam. 

Beragam seperti apa? Bukannya setiap orang itu beragam? Maheswari baperan banget sih. Maheswari lebay banget.

Ya.... Maheswari terlahir dari orang tua yang memiliki kepercayaan yang berbeda. Namun, pada akhirnya orang tuanya bersatu dalam hubungan pernikahan dan dengan satu kepercayaan agama. 

Bagi sebagian orang, hal tersebut tentu saja wajar dan normal pada masa dan zaman sekarang ini. 

Tapi, dibalik itu semua tentu saja menghadirkan rasa sakit dalam hati kecil seorang anak dan juga terkadang menghadirkan rasa iri, minder, dan takut pada anak. Meskipun demikian, orang tuanya pasti akan merasa sangat  sedih dan berdosa ketika ia mengetahui apa yang dialami dan dirasakan oleh gadis kecilnya itu.

Kenapa Maheswari bisa kayak gitu? Bukannya Keluarga Inggit baik-baik saja dan penuh toleransi ?

Berbagai pertanyaan yang kerap diucapkan orang disekitarnya juga membuatnya bingung harus menjawab seperti apa?

Bahkan Swari  kerap menghindari berbagai acara dilingkungan sekitarnya dan bermain bersama orang baru yang tidak sengaja mengetahui latar belakang keluarganya. Swari takut jika ia mendapatkan pertanyaan yang bahkan ia sendiri tidak tahu akan menjawab apa. 

Bayang-bayang akan berbagai pertanyaan itu selalu ada menyelimuti dirinya. Berbagai pertanyaan yang bahkan Swari sendiri tidak tahu akan menjawab apa, harus merespon bagaimana. 

"Terus ayahmu itu pernah sholat nggak? Ayahmu pernah puasa nggak? Ayahmu ibadahnya gimana? Ayah kamu ke gereja nggak kalau hari minggu?"

Swari tak tahu harus menjawab apa. Jika boleh jujur, mungkin ia akan menjawab bahwa ayahnya tidak pernah ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya saat ini dan juga tidak pernah beribadah sesuai dengan kepercayaannya yang lalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun