Aku berbangga hati juga bersedih hati. Berbangga hati karena bisa menemukan wanita yang kuimpikan yakni dia bisa berbuat baik, mengorbankan hal untuk orang tuanya. Bersedih, karena waktu itu aku tidak bisa membantu bayar cicilan. Karena juga waktu itu, aku belum bayar ujian tesis dan wisudaku.
"Oh, maaf kelupaan caos, dan sambalnya belum ambil" katanya
"Ok, aku yang ambil!"
Sambil menikmati sajian KFC, kami melanjutkan perkenalan yang lebih jauh. Memang satu Minggu, kami sudah berkenalan lewat WA. Dan itu juga dikenalkan oleh adik kelas kuliahku. Kami berkenalan, dari nama lengkap, kebiasaan, makanan minuman favorit sampai memperkenalkan masing-masing keluarga. Terutama nama orang tua, dan jumlah saudara.
"Aku Alif Fahri Ramadhani, aku lahir dari keluarga yang sederhana dan aku adalah anak ke lima dari enam saudara
"Siapa namamu lengkap pean?"Â Tanyaku
"Risdza Masjannah Puteri," jawabnya "Aku anak pertama dari lima saudara.
Dari perkenalan tersebut, aku benar-benar tertarik kepada Putri, dan ingin memilikinya sebagai istri.
"Maaf put, apakah kau mau jadi istriku?"
Putri sepertinya kaget dengan pertanyaan konyol dariku. Padahal baru kenal, main tembak saja. (Hahaha)
Putri diam memaku