Mohon tunggu...
M Miftahul Firdaus
M Miftahul Firdaus Mohon Tunggu... Insinyur - Pengagum Soekiman Wirjosandjojo

Pembelajar, Engineer, pengagum Soekiman Wirjosandjojo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hidup: Pertandingan Bola Pingpong Antara Utopia Arbeloa Melawan Realita Keith Sadhis

25 Mei 2016   08:50 Diperbarui: 25 Mei 2016   21:07 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tapi aku jadi ingat, SD kami pernah memiliki talenta melukis yang luar biasa, satu di antara enam belas teman seangkatanku. Ia melukis dengan menggabungkan apa yang ada di pikiran orang-orang yang dimintai pendapatnya, tidak peduli seberapa bertolak belakangnya, menjadi sesuatu yang baru, absurd namun indah. Joni Suprayitno namanya. Andai saja saat ini SD kami mengikuti lomba siswa SD beregu yang menggabungkan cabang akademik, pidato, dan seni, setelah menyelesaikan bagianku aku akan cepat-cepat menuju ruang lomba melukis. Dan jika Joni bertanya kepadaku apa yang sebaiknay ia lukis saat ini, aku akan menyarankan. Lukislah sebuah lukisan dengan tema kehidupan. Sebuah pertandingan bola pingpong antara utopia Arbeloa melawan realita Keith Shadis yang ditonton oleh Pellegrini, Van Gaal dan Solskjaer dan dicatat dalam hikayat yang singkat dan sederhana, Ichthyologist-nya Maggie Tiojakin.

“Dalam hidup, terdapat banyak hal yang tidak dapat dipaksakan sekeras apapun kita mencobanya. Tapi setiap kegagalan bisa jadi merupakan tahapan cerita yang akan membawa pada kesimpulan dari pertanyaan masing-masing.”

Dikatakan oleh seseorang yang amat bijak, dalam perjalanan pulang setelah gagal mendapatkan medali, Medan Agustus 2010.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun