Tetap Bahagia Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Oleh: M. Abd. Rahim
***
Kurang beberapa hari bulan suci Ramadhan telah dinantikan oleh umat muslim seluruh dunia. Begitu juga oleh Hafizah yang baru merayakan ulang tahun akhir Februari kemarin.
"Nanti kakak ikut puasa puasa, ya!" Sapa Bu Putri, mamanyaÂ
"Puasa itu tidak makan tidak minum dari subuh hingga adzan Maghrib tiba. Tapi kakak nanti puasanya sampai adzan Dzuhur saja."
"Iya ma, insyaallah!" Jawabnya sambil menonton TV Chanel 124 kesukaannya.
Di ruang TV tersebut ada Kaik, Nenek dan Om Rafy yang telah membersamainya. Mereka telah menikmati oleh-oleh dari Pak Alif pulang dari Surabaya.
"Saat waktunya sahur nanti Nenek bangunin ya, nenek masak dan buatin susu Hafizah dan harus dihabiskan sebelum adzan subuh berkumandang. Hafizah kan sudah umur lima tahun, bisa kan?"
Hafizah menengok ke belakang dan memperhatikan neneknya.Â
"Hafizah kan sudah besar, kemarin, nanti Hafizah sudah makan sendiri, gosok gigi sendiri dan membantu nenek masak." Jawabnya masih belepotan belum bisa membedakan antara nanti dan kemarin.
***
"Zah bangun, sahur yuk!" Kata nenek
Hafizah tak berkutik karena tidur terlalu malam, kebersamaan malam telah membuatnya tidak bisa tidur. Dan disuruh mamanya segera tidur, tapi alasannya belum ngantuk.
Beberapa menit kemudian, Hafizah mau menemui nenek dan mamanya di dapur. Tapi sampai pintu dapur menjumpai ayahnya melaksanakan solat Tahajud, kemudian melanjutkan langkahnya menemui mama dan neneknya.Â
"Bikin apa nek?" Tanya Hafizah
"Nih bikin camilan kesukaan Hafizah,Â
"Apa nek, naget ya!"
"Ya zah itu Naget kemarin bikinan mama. Hafizah suka kan!, makanya sahurnya yang semangat ya!" Jawab Bu putri
Sungguh sangat luar biasa Bu Putri, mempunyai keahlian membuat naget dari tangannya sendiri. Alangkah bahagianya Hafizah mempunyai stok naget yang tanpa bahan pengawet. Walupun tidak seperti ada yang di Alfamart dan Indomaret bikinan mamanya membuatnya merasa puas dan ketagihan.
Sahur pertama Hafizah, sungguh dipersiapkan secara matang oleh mamanya. Setelah menghampiri mama dan neneknya di dapur ia menemui ayahnya yang sudah selesai salat malam di tempat khusus.
"Yah ayah, salat apa malam-malam?"
"Salat tahajud dan hajat Zah," katanya. Tangan mungil Hafizah ditarik oleh sang ayah hingga jatuh dalam pelukannya. Lalu ditiup-tiup kepalanya tiga kali sambil membelai rambutnya yang panjang.
Suatu kebiasaan malam yang eman bila dilewati begitu saja. Karena Allah telah berfirman: "Waminallaili fatajjad bihi nafital laka, asa ayyab asaka robbuka maqomam mahmuda." Yang kurang lebih artinya, "Pada sebagian malam salat tahajudlah sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."Â
Setelah menghampiri ayahnya ia pergi ke ruang TV, menyaksikan dan mendengarkan Tilawah 30 juz. Hidangan sahur pun tiba, satu persatu ke ruang TV yang dibawa oleh mama dan neneknya. Semua hidangan sudah lengkap para penghuni rumah Menuju ruang TV untuk sahur.
"Ayah minta tolong galonnya habis!" Suara Bu putri menyelesaikan ibadahnya. Pak Alif pun beranjak ke tempat air minum dan menggantinya dengan galon yang baru.
Terlihat Nenek di sampingnya mengambil teh hangat yang sudah di dalam Tiko dan membawanya ke ruang TV, pun beberapa gelas inginya dibawa juga "Biar aku saja nek!"
"Nenek kenapa?"Â
"Mata sebelah kanan saya merasa tidak nyaman!"Â
"Apa terkena pecahan kaca?" Tanya Pak Alif
"Semoga saja tidak!" Jawabnya menenangkan
Memang beberapa hari sebelum puasa, banjir bandang melanda rumah. Waktu itu jam 3 dini hari air sungai Dam sudah meluap ke jalan raya dan menuju rumah-rumah warga.
Beberapa menit saja, air mengalir begitu deras dan besar. Seisi rumah sudah siap siaga, namun air berhasil masuk rumah dan menghanyutkan beberapa benda dan sulit untuk dibendung. Mereka sudah pasrah karena air berhasil menembus semua pintu-pintu.
Mereka mengungsi di ruang tamu, duduk dan bermusyawarah sambil menunggu air reda. Namun ketika pak Alif dan istrinya di dapur, banjir susulan dari belakang rumah melonjak deras dan membuat panik seisi rumah.
Karena hanya sekejab air sudah sampai di bawah lutut, barang-barang berharga diamankan. Lemari es dipindah ke tempat ibadah, galon elpiji dicabut dan dipindahkan ke tempat yang aman.
"Bau apa ini?" tanya tante Mar yang ikut membantu mengamankan barang-barang penting. Namun seketika bau diketahui oleh Nenek, karbit yang berada dilemari kaca menguap terkena air.Â
Satu persatu berhasil di amankan, namun ada yang tertinggal asapnya memenuhi lemari kaca dan akhirnya meledak. Kaca etalase porak poranda, hancur lebur, terlempar semburat mengenai kaki nenek, kakinya tente Mar dan kakinya om Rafy.
Dengan genangan air yang masih memporak poranda, tidak dihiraukan lagi dan yang terpenting adalah keselamatan para korban.Â
Para tetangga berhamburan mendekati rumah, dan bertanya-tanya dikira gas elpiji yang meledak. Dari berkerumunya para tetangga, ada yang menolong korban. Digendong ke rumah sakit terdekat, dan langsung mendapat tindakan.
Dari pagi sampai sore satu rumah mengungsi di rumah konter, yang bangunan lantainya lebih tinggi dari ketinggian banjir. Air masuk keluar dengan sendirinya dengan lincah, namun kami tak menghiraukannya.
Pukul 10.00 WIB baru Pak Alif menyuruh Om Sultan untuk beli sarapan, akhirnya kami semua bisa bersama-sama sarapan yang tadinya tidak dirasa. Setelah sarapan kami istrirahat sampai banjir reda.
Pukul 15:00 WIB, banjir sudah surut. Pak Alif dan Istrinya, kaik, om Rafy kembali membersihkan barang-barang, lantai yang terkena banjir. Mengelap dinding-dinding yang terkena banjir. " Tetap Bahagia ya Om, mari bersama-sama juga  berniat untuk bersih-bersih menyambut datangnya bulan suci Ramadhan." kata Pak Alif memberi semangat semua.
Pak Alif berkata seperti itu karena mengingat sabda Nabi, "Man Fariha Biduhuli Ramdhan, Harromallahu Jasadahu Alanniran". Artinya, "Barang siapa bahagia akan datangnya bulan suci Ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya memasuki neraka".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H