Di perjalanan menuju kota Surabaya, masih menyimpan bendungan air mata. Sesekali mengingat Hafizah hatinya sesak dan jatuh satu persatu di pipi. Kemudian mengusap dengan tangan kirinya.
"Kenapa yah?" Tanya istrinya
"Hafizah kasihan ya, sering kita tinggal kerja."
"Makanya itu yah, kamu harus berhasil dan sukses sehingga bisa beli rumah di kota dan bisa hidup bersama Hafizah, anak kita."
Mulai hari ini, pak Alif giat bekerja, giat beribadah dan berdoa. Sungguh mengubah hari-harinya semakin dekat dengan sang Pencipta.
"Ya Allah baru kali ini, air mata ini mengalir begitu dahsyat. Ya Allah lindungilah keluarga kami dari mara bahaya."
"Berilah kemudahan, berikanlah kesuksesan apa yang jalani ini ya Allah. Mudahkanlah urusan-urusan kami.
"Ampunilah dosa-dosa kami, dosa keluarga kami bila menghalangi hidayah dan rezekiMu."
Air mata pak Alif masih tercecer di jalanan
***
Surabaya, 02 November 2023