Kalau aku meninjau lalu datang kemarau
Sawah-sawah kering, padipun gugur bersama angin Hanya mata airmu ibu, yang tetap lancar mengalir.
Bila aku membaca
Sedap kopyor masakanmu dan ronta kegelisahanku Di hati ada mayang siwalan menitihkan
Sari-sari kerinduan
Lantar hutangku tak mampu kubayar.
Ibu adalah singgah sana hatiku Dan ibulah yang mendoktrinku
Saat mawar menyerbak bau kasih sayang Ibu menunjuk keatas, kemudian kebawah Aku berangguk meski kurangku pahami.
Bila kasihmu ibarat semesta Sempit alam teduh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!