Melempar, tertampar tak uji bagimu
Laut meredam marah sang hati, tak kuasa menahannya.
Kejernihan air matamu Menyejukkan sang buah hatimu
Bila aku berlayar lalu datang angin sakal Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal.
Ibukah itu, bidadari yang berselendang biangwajah Sesekali kehadapanku biar kutahu sedihmu Menyerahkan, menggambar langit biru dengan sajakku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!