Mohon tunggu...
M. Hikmal Yazid
M. Hikmal Yazid Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu

22 Desember 2023   12:56 Diperbarui: 22 Desember 2023   13:42 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IBU

Kalau aku meninjau lalu datang kemarau

Sawah-sawah kering, padipun gugur bersama angin Hanya mata airmu ibu, yang tetap lancar mengalir.

Bila aku membaca

Sedap kopyor masakanmu dan ronta kegelisahanku Di hati ada mayang siwalan menitihkan

Sari-sari kerinduan

Lantar hutangku tak mampu kubayar.

Ibu adalah singgah sana hatiku Dan ibulah yang mendoktrinku

Saat mawar menyerbak bau kasih sayang Ibu menunjuk keatas, kemudian kebawah Aku berangguk meski kurangku pahami.

Bila kasihmu ibarat semesta Sempit alam teduh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun