Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Christoffel

23 April 2020   00:19 Diperbarui: 23 April 2020   00:31 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikianlah, sejak keanehan itu terjadi, setiap tengah malam pada hari Kamis malam Jum'at selalu terdengar suara mesin tik berbunyi. Seolah ada seseorang yang menggunakan mesin tik kuno itu. Anehnya, hanya Cok Ngurah saja yang bisa mendengarkan bunyi itu.

"Apakah ibu mendengar suara itu? Suara mesin tik itu?"

"Tidak Pak, lebih baik Bapak cepat tidur. sudah malam Pak."

Kejadian-kejadian aneh dan ganjil mulai terjadi. Kertas-kertas berserakan di lantai dekat lemari kecil. Hal ini terjadi setiap Jumat pagi. Karena memang di hari-hari biasa, tidak ditemukan kertas-kertas itu berserakan. Hingga akhirnya Cok Ngurah mengetahui pola kejadian tersebut. Bahwa mesin tik kuno itu selalu berbunyi saat tengah malam Jum'at. Dan kertas-kertas itu akan muncul keesokan paginya.

Karena kesibukan kerja, Cok Ngurah sudah jarang menggunakan mesin tik kuno itu, ia sudah melupakannya. Hingga ia pun lupa menghubungi Galeri Keraton untuk menanyakan garansi atas mesin tik miliknya.

Suatu pagi, ketika istri Cok Ngurah merapikan lemari kecil dan membersihkan koleksi barang-barang antik di ruang tamu, ia menemukan setumpuk kertas diatas lemari.

"Pak... Bapak kenapa boros sekali dengan kertas, baru dipakai sedikit kok sudah dibuang?"

"Apa Bu? Kertas apa?"

Cok Pradnya menyerahkan setumpuk kertas kepada suaminya. Cok Ngurah menerima kertas itu dan membuka satu persatu lembaran kertas. Ia penasaran dengan apa yang dikatakan istrinya tentang pemborosan kertas. Padahal ia tidak merasa memakai kertas-kertas itu untuk mengetik.

Betapa kagetnya ia ketika mendapati sebuah kata di setiap lembar kertas yang ia bawa. Sebuah kata yang diketik dengan tinta yang sedikit buram. Namun Cok Ngurah tidak menggubrisnya. Ia mengembalikan kertas itu ke tempatnya semula.

Setelah menyelesaikan tugas-tugas kantor, Cok Ngurah merapikan meja ruang tamu. Lalu ia masuk kedalam kamarnya sambil membawa setumpuk berkas. Istrinya sudah tertidur pulas. Perlahan ia meletakkan berkas-berkas itu diatas meja. Lalu ia keluar kamar untuk mengunci pintu dan jendela rumah. Jam di dinding menunjukkan pukul 23.00. Rupanya sudah hampir dua jam ia menyelesaikan tugasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun