Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Cetik Badung

4 April 2020   17:02 Diperbarui: 4 April 2020   17:06 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ni Luh meletakkan kain pelnya. Ia mengambil kunci lemari itu dari laci meja kerjanya. Dengan pelan ia mulai membuka lemari bernomor 7 sambil menutup hidungnya dengan tangan kiri. Bukan rasa jijik yang ia lihat. Bukan rasa mual yang ia rasakan. Tapi rasa senang yang ia dapatkan.

            "Air mayat...." gumamnya.

***

Lima hari kemudian,

"Apa kau sudah mendengar kabar bahwa Anak Agung Ayu Maharani meninggal?" tanya I Putu Arsa saat baru datang pagi itu.

"Meninggal katamu?" ucap Ni Luh berpura-pura tidak mengerti.

"Iya benar. Ayu meninggal akibat virus Korona. Kepala perawat yang mengatakan hal itu kepadaku. I Nyoman Anggara juga mengatakan hal yang sama. Kebetulan ia sendiri yang memandikan jenazah Ayu."

"Apakah ia meninggal seperti halnya pasien ODP Korona lainnya?"

"Maksudmu apa? Kau aneh sekali. Tentu saja sama. Prosedur penanganannya juga sama. Tidak ada yang berbeda."

"Maksudku, apakah mata Ayu berwarna merah? Semerah darah?"

"Sebentar, biarkan aku berpikir dulu. Seingatku.... Oh iya kau benar. I Nyoman Anggara sempat mengatakan hal itu kepadaku. Saat memandikan jenazah Anak Agung Ayu Maharani, ia melihat mata wanita itu merah semerah darah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun