"Baiklah, aku terima tawaranmu. Sebagai imbalannya aku akan memberimu kekuasaan di wilayah Kota Hegra." ucap Yodh.
Kesepakatan yang ditawarkan oleh Peramal Simkath segera diwujudkan. Seluruh pengikut Yodh kini memiliki kekuatan berlipat. Kekuatan itu mereka dapatkan dari Peramal Simkath yang memberikan separuh kekuatan sihirnya untuk memulihkan kekuatan prajurit Yodh.
Setelah merasa cukup kuat, mereka berencana menyerang Kota Hegra pada malam hari. Mereka ingin menghancurkan Kota Hegra terlebih dulu sebelum membebaskan Bangsa Bawah. Sebab musuh mereka saat ini adalah Teana dan pengikutnya. Yodh ingin menghabisi Teana agar ia tidak menghalangi jalannya dalam membebaskan para Bangsa Bawah.
Yodh merencanakan penyerangan itu pada malam hari. Ketika seluruh penduduk Kota Hegra tertidur lelap. Sehingga ia bisa dengan mudah menghabisi mereka semua.
***
Sementara itu didalam tenda, Teana dikagetkan oleh sebuah suara memanggil namanya. Dengan diantar prajurit, lelaki itu masuk menemui Teana.
"Maaf Nyonya, ada yang ingin saya sampaikan." ucap Pendeta itu sambil melirik kearah prajurit Teana.
"Keluarlah kalian, aku ingin berbicara berdua dengannya." perintah Teana.
"Baik Tuan." jawab para prajurit itu.
Percakapan mereka berdua cukup serius. Galata yang berada tak jauh dari mereka berdua segera mendekat. Karena galata merasa bahwa lelaki ini membawa sebuah pesan penting untuk Teana.
"Jadi, patung Dewa Dhushara telah diambil oleh seseorang?" tanya Teana serius.