Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Teana - Taw (Part 27)

2 Oktober 2018   16:51 Diperbarui: 2 Oktober 2018   17:12 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Baiklah, cepat kau cari tahu darimana kekuatan itu berasal."

"Baik Tuan."

***

       Kedatangan rombongan Teana disambut hangat oleh Rashad dan Aairah. Mereka bertiga terlarut dalam suasana haru. Malam itu adalah malam paling membahagiakan bagi Aairah. Setelah perjamuan makan malam, Teana dan rombongannya beristirahat. Sebab masih banyak urusan yang menanti mereka besok.

"Ibu, malam ini aku akan tidur dengan Almeera. Boleh kan Bu?"

"Iya Nak, tentu. Kau temani Almeera."

"Terimakasih Bu, selamat malam."

       Udara malam itu cukup dingin. Teana meminta Almeera untuk menyiapkan selimut yang tebal untuk menghalau dinginnya udara malam. Namun Almeera tiddak menemukan selimut yang diinginkan Teana. sehingga Teana mencari selimut itu sendiri.

"Dimana ibu meletakkan selimutku?" gumam Teana.

       Teana mencoba mencari selimut itu di seluruh bagian rumahnya. Hingga akhirnya ia menemukan selimutnya tergantung diatas tali yang direntangkan didekat kandang unta. Ia melangkahkan kaki menuju kandang yang terletak dibelakang. Dengan menahan sedikit hawa dingin, ia berjalan pelan sambil menggosok -- gosokkan kedua telapak tangannya. Namun baru beberapa langkah, tiba -- tiba ia merasakan udara di sekelilingnya berubah panas. Rasa panas yang sama ketika berhadapan dengan lelaki berjubah hitam di Pasar Sabra.

       "Ada apa ini? Aku merasa tidak asing dengan udara panas seperti ini." gumam Teana sambil menatap sekelilingnya. Untuk memastikan tidak ada sesuatu yang janggal. Namun Teana hanya menemukan bayangan pohon -- pohon kurma yang tumbuh lebat. Setelah mendapatkan selimut miliknya, Teana melangkahkan kakinya menuju rumahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun