Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Lembah Edom (Part 24)

9 September 2018   09:41 Diperbarui: 9 September 2018   09:45 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya Shahed. Tidak sulit seperti yang aku bayangkan." jawab Almeera sambil tersenyum kepada Shahed.

"Maafkan aku." ucap Almeera sedikit malu atas sikapnya yang kasar tadi.

"Tidak apa --apa Almeera, lupakan saja." balas Shahed sambil tersenyum kepada Almeera.

Suasana hening sejenak. Lalu Shahed melanjutkan ucapannya.

"Selain menjual minyak wangi Myrrh, kau juga perlu belajar cara mendapatkan getah Myrrh. Agar kau bisa mengetahui bahwa sebelum menjadi minyak yang harum, kau harus mendapatkan getahnya lebih dulu." ucap Shahed sambil menatap tajam mata Almeera.

Almeera memerah wajahnya. Ia mengalihkan pandangannya dari tatapan mata Shahed. Namun tangan Shahed segera meraih pipi Almeera dan mendekatkan ke wajahnya. Shahed mencium Almeera.

***

Tidak kurang dari satu jam, kendi -- kendi yang mereka bawa telah penuh. Mereka berdua segera menata kendi -- kendi itu keatas gerobak unta mereka. Lalu Shahed mengajak Almeera untuk beristirahat sejenak didepan gua yang berada tidak  jauh dari tempat mereka berdiri. Almeera menyetujuinya. 

Mereka duduk diatas sebuah batu. Lalu mereka makan dan minum sepuasnya. Namun ketika Shahed bermaksud mengambil makanan miliknya, matanya tertuju pada sebuah batu persegi yang berbentuk aneh. Batu itu nampak menyembul keluar dari balik rimbunan rumput liar. Shahed berjalan mendekat dan mengambil batu itu.

"Batu apa ini Almeera? Apakah kau pernah melihat sebelumnya?" tanya Shahed sambil menyodorkan batu persegi ditangannya.

"Entahlah, sepertinya aku pernah melihat batu yang mirip seperti ini." ucap Almeera sambil mengamati batu yang ada di genggamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun