Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Teana - Hegra (Part 4)

7 Maret 2017   11:56 Diperbarui: 7 Maret 2017   12:15 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Baiklah.. Ayo…” ucap Soha mengiyakan.

***

Siang itu cukup terik. Nampak seorang lelaki bertubuh tegap berjalan menuju sebuah rumah. Rumah didalam gunung besar yang dipahat.

Rumah itu terletak disebuah batu gunung yang di sisinya terdapat dua belas rumah. Rumah – rumah itu berjejer satu sama lain. Dengan ukuran berbeda – beda. Namun terdapat satu rumah yang paling besar. Lelaki itu berjalan menuju rumah di bagian paling ujung.

Rumah itu memiliki pintu yang sangat indah. Dipahat membentuk sebuah segitiga yang mirip atap rumah. Dibagian sudut atas terdapat pahatan burung elang. Sedangkan di sudut kiri dan sudut kanan terdapat pahatan dua buah kendi.

“Selamat siang ? Ghalib, apa kau didalam ?” ucap Haydar dari luar.

Tak lama kemudian terdengar suara menyahut dari dalam ruangan.

“Iya Haydar, masuklah wahai sahabatku.”

Haydar pun masuk rumah Ghalib. Seorang pejabat Kerajaan Nabatea yang memiliki pengaruh cukup besar di kerajaan. Ia kemudian duduk di sebuah karpet besar yang digelar di tengah – tengah ruangan. Dengan penerangan lampu minyak, ruangan itu menjadi cukup nyaman dan terang.

“Bagaimana kabarmu Haydar ? apakah kau tidur nyenyak semalam ?” tanya Ghalib.

“Lumayanlah. Semalam cukup dingin. Sehingga aku belum bisa tidur hingga setengah jam.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun