***
Raja Aretas IV berhasil memimpin rakyatnya dengan baik. Raja berusia setengah abad itu sangat disayangi oleh rakyatnya.
Setelah berhasil mendirikan Kota Petra, ia membangun kota lain yang tak kalah indahnya. Yakni sebuah kota yang berada tiga ratus mil ke arah Tenggara dari pusat Kota Petra, kota itu adalah Hegra. Kota terbesar kedua setelah Petra.
Kerajaan Nabataea berdiri megah di Kota Hegra. Dibangun diatas Gunung Athlab yang berwarna kemerah – merahan. Membuat kota ini menjadi sangat menarik.
Meskipun Kota Hegra lebih dulu dibangun oleh Bangsa Nabataea, namun secara ekonomi masih kalah dibanding Kota Petra. Banyak para pedagang dan pendatang dari Semenanjung Arab, Syria, Damaskus, Cina dan India hingga Persia sering singgah dan berdagang di Kota Petra. Karena letak Kota Petra yang sangat strategis sehingga kota ini menjadi pengendali perdagangan di Semenanjung Arab.
“Kapan kau akan membangun saluran – saluran air di kota ?” tanya Haydar kepada Ghalib pada suatu sore.
“Secepatnya, karena akhir – akhir ini banyak sekali pedagang dari luar Kota Petra yang berdatangan. Tentunya yang mereka cari pertama kali disini adalah sumber air. Mereka pasti membutuhkan air minum setelah perjalanan jauh melewati padang pasir yang panas. Oleh karena itu aku berencana akan membangun saluran air untuk minum bagi para pedagang pendatang itu,” ucap Ghalib.
“Dimana kau akan membangun saluran air itu ?” tanya Haydar sambil sesekali meneguk sari buah anggur di depannya.
“Menurutmu sebaiknya dimana,” tanya Ghalib kepada sahabatnya itu.
“Kalau aku berpendapat sebaiknya kau memasang saluran – saluran air di Al Siq.” jawab Haydar singkat.
“Terus?”