“Sekar… kenapa kau Nak? Mbok… ada apa ini?” ucap ayah Sekar dalam kepanikan.
Mbok Darmi mendekatkan tubuh Sekar ke pangkuannya. Memijat kedua pelipisnya seraya berkomat – kamit merapalkan sesuatu. Sekar sadar.
“Wonten nopo Yah?” ucap Sekar lirih.
“Tidak apa – apa Nak” jawab Mbok Darmi.
“Sepertinya kami harus menyudahi ritual ini Mbok, mengingat keadaan anak saya seperti ini” ucap Suwanto ayah Sekar.
“Baiklah Nak, kali ini cukup. Sebelum kau pulang aku ingin berpesan kepadamu”
“Apa Mbok?”
“Jaga anakmu baik – baik” jawabnya singkat.
Setelah mengangguk tanda mengerti, Suwanto menyudahi ritualnya dan gegas berpamitan pulang.
***
“Sekar… bangun nak. Waktunya sekolah” bisik ibunya.