“Aku tidak tahu Rin” jawab Yulia singkat.
Di ruangan Pak Wanto…
“Maaf… ada apa bapak memanggil saya?”.
“Silakan duduk Rin. Begini… sebenarnya bapak memanggilmu karena akhir – akhir ini kamu sering terlambat”.
“Maaf pak, saya banyak pekerjaan dirumah pak”.
“Pekerjaan apa?”.
“Membantu ibu Pak”.
Setelah cukup lama perbincangan antara Rini dan Pak Wanto, akhirnya Rini keluar ruangan juga. Sedangkan teman – temannya diluar menatapnya penuh tanda tanya. Ada apa gerangan yang terjadi dengan Rini. Namun Rini seolah tak peduli. Ia terus melangkahkan kakinya menjauh pergi dari mereka.
Malam harinya ketika hendak tidur, Rini membuka kertas yang diberikan oleh Pak Wanto.
“Aaaah Pak Wanto keterlaluan. Masak cuma ngasih segini? Dasar pelit” gerutu Rini malam itu sambil menyelipkan kertas yang baru dibukanya kedalam tas diatas meja disamping tempat tidurnya.
“Bodo amat, tidur aaah” Rini memejamkan matanya yang mulai mengantuk.