Mohon tunggu...
Shofyan Kurniawan
Shofyan Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Arek Suroboyo

Lahir dan besar di Surabaya. Suka baca apa pun. Suka menulis apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mencari Monster Sebenarnya dalam Film Monster Karya Hirokazu Koreeda

6 Februari 2024   07:02 Diperbarui: 6 Februari 2024   07:45 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image from: IMDB.com

Definisi kedua, monster di sini bisa juga digunakan untuk menggambarkan prasangka yang muncul pada diri Saori dan Pak Hori akibat ketidaktahuan mereka. Prasangka keduanya terus membesar hingga menjadi 'monster' karena keduanya terus memberi makan prasangka tersebut.

Alih-alih saling menyelami dan mengulik apa masalah sebenarnya, keduanya justru sibuk mencari gagasan yang bisa membenarkan bahkan menguatkan prasangka mereka. Dan di sinilah salah satu keberhasilan Koreeda dalam menghadirkan sisi mengerikan atau sisi monster dalam diri dua karakternya, Saori dan Pak Hori.

Definisi ketiga, selain punya makna monster (sebagai kata sifat), Kaibutsu juga memiliki makna sebagai misteri atau sesuatu yang belum diketahui dan tidak terduga. Pemaknaan juga masuk dalam film ini karena Saori dan Pak Hori menumbuhkan prasangka dalam diri mereka karena ketidaktahuan mereka, karena misteri yang tidak bisa mereka ungkap akibat keterbatasan keduanya.

Definisi terakhir, bisa juga diartikan bahwa monster di sana adalah dunia atau sistem yang mengikat Minato dan Yori. Sebuah dunia di mana seseorang baru bisa bahagia ketika ia mengikuti sistem, tidak menyimpang dari rules yang ditetapkan oleh sistem.

Dari interaksi Minato dan Yori bisa kita lihat bagaimana sikap keduanya bertentangan dengan sistem. Meski awalnya Minato seperti menginjakkan dua kakinya di dua sisi yang berbeda, yakni antara mengikuti sistem atau mengikuti kemauan hatinya; pada akhirnya Minato memutuskan untuk keluar dari sistem yang mengekang dirinya (dan Yori).

Perilaku aneh yang ditunjukkan oleh Minato di awal, seperti memotong rambutnya sendiri yang kepanjangan seperti perempuan, melompat dari mobil yang tengah melaju, hingga pergi ke terowongan malam-malam; ternyata merupakan proses tarik-ulur atau konflik batin yang terjadi dalam diri Minato. Konflik tersebut terkesan sulit ia kontrol hingga di beberapa scene, emosi Minato meledak.

Baru di babak terakhir, meskipun sistem yang mengekang akan selalu ada, penonton dapat melihat bahwa Minato (dan Yori) akhirnya bisa melepaskan diri dari kekangan sistem atas kemauannya sendiri. Meski bukan pilihan mudah untuk seorang anak kecil, keduanya memutuskan untuk menjalani hidup sesuai kemauan mereka sendiri.

FATHERLESS, FENOMENA SINGLE PARENT, HINGGA PERILAKU ABUSIVE PADA ANAK

Meski tema besarnya adalah pembebasan diri, ada isu-isu sampingan yang dibawakan, yang menjadi bagian dari development characters di dalamnya.

Salah satu isu sampingan tersebut adalah isu fatherless atau hilangnya peran ayah dalam sebuah keluarga dan pengasuhan anak.

Ketidakhadiran sosok ayah tersebut setidaknya berpengaruh terhadap psikologis pada dua tokoh dalam Monster, yakni Minato dan Pak Hori. Dari awal sudah diketahui bahwa Minato hanya tinggal bersama ibunya, Saori, setelah ayahnya meninggal dunia. Sedangkan Pak Hori belakangan diketahui juga merupakan anak yang tumbuh tanpa sosok ayah saat perdebatannya dengan Saori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun