1. Akses Terbatas:
  - Banyak pekerja, terutama yang berada di daerah terpencil atau kurang berkembang, mungkin menghadapi kendala dalam akses terhadap perangkat digital dan koneksi internet yang memadai.
  - Pekerja yang tidak memiliki akses yang memadai ke teknologi digital dapat kehilangan peluang untuk mengikuti perkembangan industri dan pelatihan keterampilan terkini.
2. Keterampilan Digital Terbatas:
  - Beberapa pekerja yang telah lama bekerja mungkin tidak memiliki keterampilan digital yang cukup untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi.
  - Kesulitan memahami dan menggunakan perangkat lunak atau alat digital dapat menghambat kemampuan mereka untuk bersaing di pasar kerja yang semakin terhubung secara digital.
3. Kesenjangan Generasi:
  - Generasi yang lebih tua cenderung menghadapi kesulitan dalam mengadopsi teknologi baru, menciptakan kesenjangan digital antara generasi yang lebih muda dan lebih tua di tempat kerja.
  - Pekerja yang lebih muda mungkin lebih akrab dengan perangkat dan aplikasi digital, sementara rekan-rekan mereka yang lebih tua mungkin perlu belajar dan menyesuaikan diri.
4. Ketidaksetaraan Akses ke Pendidikan Digital:
  - Pendidikan formal dan pelatihan keterampilan digital tidak selalu merata di berbagai tempat, menciptakan ketidaksetaraan dalam persiapan pekerja untuk menghadapi tuntutan teknologi di tempat kerja.
5. Dampak pada Kesempatan Pekerjaan:
  - Pekerja yang mengalami kesenjangan digital mungkin kesulitan bersaing dalam pasar kerja yang semakin mengandalkan keterampilan digital.
  - Kesulitan menggunakan teknologi juga dapat menghambat peluang pekerja untuk mencari pekerjaan atau berpartisipasi dalam jenis pekerjaan tertentu.
Untuk mengatasi kesenjangan digital, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan untuk menyediakan akses yang lebih merata terhadap teknologi, memberikan pelatihan keterampilan digital, dan memastikan bahwa semua pekerja memiliki kesempatan yang setara dalam menghadapi era serba canggih.
  c. Teknophobia:
Teknophobia, atau ketakutan terhadap teknologi, menjadi salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan ketika membahas dampak zaman serba canggih pada para pekerja yang telah lama berkecimpung di dunia kerja. Bagaimana ketakutan ini dapat mempengaruhi pekerja yang telah memiliki pengalaman lama dan mungkin telah terbiasa dengan cara kerja tradisional?
Definisi Teknophobia:
Teknophobia adalah ketakutan atau resistensi terhadap penggunaan teknologi, terutama ketika teknologi tersebut melibatkan perubahan signifikan dalam cara kerja sehari-hari. Bagi sebagian pekerja yang telah menjalani karirnya sejak zaman sebelum teknologi digital merajai, perubahan ini dapat menimbulkan kecemasan dan rasa tidak nyaman.
Dampak pada Pekerja yang Sudah Lama Bekerja:
1. Kurangnya Keterampilan Digital:
  Pekerja yang sudah lama berada di dunia kerja mungkin memiliki keterampilan yang terfokus pada cara kerja konvensional. Ketakutan terhadap teknologi sering kali muncul karena kurangnya keterampilan digital, yang dapat membuat pekerja merasa ketinggalan dan sulit untuk bersaing di pasar kerja yang semakin canggih.
2. Resistensi terhadap Perubahan:
  Ketakutan teknologi juga dapat menciptakan resistensi terhadap perubahan. Pekerja yang sudah lama bekerja mungkin merasa tidak nyaman dengan adanya peralihan ke sistem atau proses kerja yang menggunakan teknologi baru.