Pikiran dan hatinya selalu bersamamu
Engkau yang selalu ia tanyakan
Dia bergembira tatkala melihat senyumanmu
Dia begitu resah apabila melihatmu menangis apalagi sakit
Dia tidak ingin engkau tersakiti sedikitpun
Hatinya teriris-iris jika mendengar tangisan sakitmu
Betapa sering matanya tak kuasa menahan air mata karena memikirkan kesehatanmu
Tatkala engkau semakin besar, pandangannya kepadamu semakin penuh harapan
Semua keinginanmu dipenuhi. Cita-citamu selalu ia perjuangkan
Dia bekerja untukmu tak kenal lelah
Keringat bercucuran tidak ia perdulikan
Hingga tatkala engkau menjadi seorang pemuda
Jadilah dirimu adalah kebanggaannya
Engkau diceritakan disana dan disini
Dia gembira dengan keberhasilanmu
Dia bahagia melihat derap langkah kakimu
Tahun-tahun berlalu, inilah hasil perjuangannya mendidikmu selama ini
Jerih payahnya yang penuh kesulitan dan penderitaan
Demi memperjuangkan kebahagiaanmu
Betapa banyak kesedihan yang dia lalui tatkala mendidikmu
Dimana dulu engkau membangkangnya
Betapa banyak gelas air mata pilu yang harus diminumnya.