Mohon tunggu...
Lusi Setyaningsih
Lusi Setyaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa, saya termotivasi adanya kata (Man Jadda Wajada) yang berarti Barang Siapa yang Bersungguh-sungguh Melakukan Sesuatu, Pasti Akan Berhasil.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kesalahan Ejaan pada Spanduk, Baliho, dan Pamflet dalam Konteks Masyarakat

4 Juni 2024   22:24 Diperbarui: 30 Oktober 2024   15:03 9113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2.3 (Bahasa Baku dan Tidak Baku) Sumber: https://jatim.idntimes.com/food/dining-guide/aya-sofia/7-rekomendasi-tahu-telur-di-malang-c1c2

Pamflet pada data 2.4 di atas terjadi kesalahan berbahasa dalam penulisannya, kesalahan berbahasa tersebut yaitu terdapat kesalahan pemenggalan kata yang seharusnya tidak digunakan. Kesalahan tersebut terdapat pada kata “beng kel”, alternatif pembenaran penulisan tersebut adalah bengkel tanpa menggunakan pemenggalan kata. Karena menurut KBBI (2017 : 38 ) penulisan kata yang tepat adalah “bengkel”.

4. Kesalahan Tanda Hubung (Pamflet)

Gambar 2.5 (Tanda Hubung) Sumber: Rosa, 2023
Gambar 2.5 (Tanda Hubung) Sumber: Rosa, 2023
Gambar 2.5 pada pamflet di atas terdapat kesalahan berbahasa Indonesia, yaitu berupa penggunaan tanda hubung. Pada penulisan pamflet tersebut terdapat kesalahan ejaan yang seharusnya tidak menggunakan tanda hubung tapi ditulis dengan menggunakan tanda hubung, yaitu pada penulisan kata se-ikhlasnya. Kata seikhlasnya pada pamflet tersebut ditulis dengan menggunakan tanda hubung. Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) (2018 : 68), tanda hubung digunakan sebagai perangkai unsur dari bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah ataupun bahasa asing serta digunakan sebagai penanda bentuk terikat dari objek bahasan. Pada pamflet tersebut seharusnya ditulis “TIDAK WAJIB SEIKHLASNYA SAJA”.


E. SIMPULAN

          Berdasarkan data yang ditemukan dan dianalisis dalam konteks massyarakat dapat disimpulkan bahwa tulisan pada baliho, spanduk dan pamflet diatas masih sering dijumpai kesalahan berbahasa yang berkaitan dengan penulisan kata. Mulai dari kesalahan penggunaan kata baku, kesalahan dalam pemenggalan kata, dan kesalahan pada kata hubung. Dalam gambar pertama ditemukan adanya kesalahan kata baku yang awalnya “mie” maka dalam KBBI harus “mi”, gambar kedua kesalahan pada kata “pinter”, dan “kalo” dalam KBBI harus “pintar”, dan “kalau”, gambar ketiga terdapat kesalahan pada kata “telor” dalam KBBI harus “telur”, gambar keempat kesalahan pemenggalan kata “beng kel” dalam KBBI tidak ada pemenggalan katanya dan harus ditulis “bengkel”, dan gambar yang terakhir (kelima) terjadi kesalahan tanda hubung yakni kata “se-ikhlasnya” dalam PUEBI tidak ada kata hubung dan harus ditulis gabung menjadi “seikhlasnya”. Dan metode penelitian yang digunakan diatas adalah metode kualitatif.

F. REFERENSI

         Widya F, dkk (2020). Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia. Guepedia.

         Ajat S, Fyan M (2015). Analisis Kesalahan Bahasa dan Makna Bahasa pada Spanduk di Sepanjang Jalan Siliwangi Kabupaten Kuningan Periode Februari 2015.

         Bella L.O. dkk. Analisis Kesalahan Berbahasa pada Spanduk di Sundaymarket Taman Lalu Lintas Bantaran Kota Madiun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun