Sebagai orang yang menganut paham "pembelajar seumur hidup", melarang orang belajar dengan dalih sudah lewat batasan usia maksimal adalah suatu kejahatan.Â
Dan inilah salah satu alasan Indonesia hanya punya sedikit doktor dan guru besar perempuan.Â
Dampak Negatif AgeismeÂ
Mengutip dari medicalnewstoday.com, ageisme punya dampak serius terhadap kesehatan, seperti menurunkan kesehatan fisik, mental dan kualitas hidup seseorang seiring bertambahnya usia.Â
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, Amerika Serikat (AS) menghabiskan biaya miliaran dolar per tahun untuk menangani masalah kesehatan penduduknya akibat ageisme.Â
Keadaannya akan lebih parah pada individu yang sudah pensiun, kehilangan pasangan atau tidak bisa lagi bekerja karena menderita penyakit atau cacat. Oleh karena itu, seiring dengan meningkatnya jumlah orang dewasa tua, ageisme menjadi isu yang sangat penting di negeri Paman Sam.Â
Sementara itu, di dunia kerja, yang makin lama menghadapi tantangan yang tidak mudah, merangkul keberagaman hukumnya wajib jika perusahaan ingin survive dan sustainable.Â
Kreativitas, produktivitas, sense of belonging para karyawan akan lebih mudah tumbuh di lingkungan yang inklusif, supportif dan menjunjung nilai-nilai kesetaraan.Â
Efeknya, meski secara tidak langsung dan dalam jangka panjang, akan memengaruhi profitabilitas perusahaan juga. Dan diskriminasi dalam bentuk apapun, termasuk ageisme, akan menghambat kemajuan perusahaan itu sendiri.Â
Karyawan milenial dan gen Z boleh dibilang lebih canggih soal pengetahuan dan kemampuan teknologinya. Mereka boleh jadi lebih paham, peka dan terbuka dengan isu-isu kekinian bahkan yang sensitif dan tabu.Â
Kita yang muda mungkin lebih pintar, tapi orang-orang tua telah hidup lebih lama dan lebih banyak pengalaman. Tanpa bimbingan dari karyawan senior yang bijak atau kemauan belajar dari mereka, anak-anak muda bakal rentan kesasar.Â
Jika kemampuan dan pengalaman adalah pertimbangan utama dalam merekrut tenaga kerja, masihkah batasan usia maksimal diperlukan sebagai syarat? Tidak cukupkah kalau yang diterapkan hanya batas usia minimal saja?Â