Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bubarnya Gerwani dan Kemunduran Gerakan Perempuan di Indonesia

1 Oktober 2022   11:06 Diperbarui: 1 Oktober 2022   11:12 2571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi peresmian Gerwani 25 Januari 1954 (Wikimedia Commons diunduh dari kompas.com)

Perempuan, dengan kehalusan perasaannya, mampu membuat kepemimpinannya terasa lebih humanis dibandingkan kepemimpinan laki-laki yang cenderung transaksional. Dengan sifat keibuannya, perempuan mampu melakukan pendekatan emosional untuk lebih memahami masalah yang dihadapi masyarakat. 

Bubarnya Gerwani bukan hanya awal kemunduran gerakan perempuan, melainkan juga menghambat kemajuan dan kesetaraan. 

Penutup 

Sekarang, Gerwani hanya sebuah nama. Namun, ide-ide dan nilai-nilai feminisme yang diperjuangkannya masih terus dihidupkan. 

Di ruang publik nyata maupun virtual, aktivisme kesetaraan gender sudah bukan hal yang asing. Generasi milenial dan Z cukup banyak yang mulai aware bahkan berkomunitas dan ikut menyuarakan isu-isu perempuan juga sosial politik. 

Barangkali ada dari anak-anak muda itu yang tidak mengenal Gerwani dan bagaimana cerita di baliknya. Namun, apa yang mereka perjuangkan sebenarnya sama esensinya. 

Jadi, masuk akalkah jika perempuan-perempuan pejuang kesetaraan ini dilabeli sebagai perempuan amoral yang menyiksa para jenderal sambil menari telanjang? 

Referensi: 1, 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun