Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kasus Suap Unila dan Komodifikasi Pendidikan Tinggi

26 Agustus 2022   17:21 Diperbarui: 27 Agustus 2022   04:31 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi praktik suap | sumber gambar: sgs.co.id

Berkaca pada kasus Unila, bisakah Anda bayangkan bagaimana kualitas lulusan perguruan tinggi Tanah Air yang sejak proses seleksi masuk saja sudah berani main suap? Perubahan macam apa yang Anda harapkan dari orang-orang seperti mereka? 

Rektor dan para petinggi kampus yang terlibat suap adalah orang-orang terpelajar dan bergelar. Namun, apa yang mereka lakukan tidak mencerminkan sikap seorang intelektual. 

Lalu, perlukah jalur seleksi mandiri dihapuskan? 

Jika tujuannya adalah untuk mencegah agar kasus serupa tidak terulang di kemudian hari, menghapus jalur seleksi mandiri tidak akan menyelesaikan masalah. Kalau masalahnya ada pada sistem seleksinya yang tidak transparan dan akuntabel, berarti itulah yang harus diperbaiki, bukan malah ditiadakan. Jangan pula hanya gonta-ganti nama tapi sistemnya masih sama bobroknya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun