Jika produsen mau, kondisi ini bisa dibaca sebagai peluang untuk menarik konsumen muda sebab kesadaran mereka yang tinggi terhadap isu lingkungan. Kecenderungan konsumen milenial dan generasi Z juga mulai beralih pada brand-brand kosmetik yang dianggap mengusung nilai yang sama dengan mereka, seperti tentang lingkungan, kesetaraan gender, merangkul bentuk kecantikan yang beragam dan sebagainya.Â
Upaya untuk merawat kulit sembari mendukung pengurangan sampah plastik, dapat dilakukan pula melalui tren kecantikan bernama skin care minimalism atau skinimalism.Â
Dikutip dari m.klikdokter.com, skinimalism adalah sebuah tren kecantikan yang menekankan pada wujud kulit alami dengan mengurangi penggunaan skin care atau makeup pada kulit wajah.Â
Skinimalism berusaha untuk memunculkan kecantikan alami dan menjauhkan diri dari menutup atau memperbaiki kekurangan pada wajah.Â
Dengan kata lain, skinimalism menanamkan pemahaman bahwa kita tetap cantik, meski ada keriput, freckles atau kulit muka yang tidak seputih dan semulus porselen.Â
Selain membuat kulit lebih sehat dan bercahaya, skinimalism juga bermanfaat dalam mengurangi sampah kemasan kosmetik.Â
Kita jadi tidak perlu beli banyak produk perawatan kulit dan kecantikan sebab skinimalism memangkas rutinitas perawatan kulit yang terlalu panjang dan rumit menjadi lebih sederhana dan praktis. So, it's time to say good bye to 12 steps of skin care routine. Â
Beberapa produsen kosmetik juga sudah ada yang menerapkan tren ini pada brand-nya, yaitu dengan menciptakan produk yang multi guna (one product multi purposes). Seperti yang dilakukan oleh Charlotte Libby, pendiri brand kosmetik asal Inggris, XO Balm.Â
Bahan baku yang digunakan sedikit. Begitu pula dengan sampah yang dihasilkan. Pokoknya sesuai dengan prinsip bisnisnya: many uses, few ingredients, no waste. Â
Misalnya, produk pelembab (balm) yang dapat digunakan pada rambut, kuku, kulit dan bibir, terbuat hanya dari empat bahan baku, yaitu chia seed oil, beeswax, minyak kelapa dan minyak zaitun.Â
Libby juga menerapkan konsep minim sampah pada proses pengemasan, pengiriman dan pembayaran.Â