Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Merawat Kecantikan Kulit dan Bumi dengan Skin Care Minimalism

16 Juni 2022   10:55 Diperbarui: 16 Juni 2022   11:15 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana halnya pakaian, produk kecantikan juga termasuk barang yang trennya cepat berubah sehingga rentan menghasilkan banyak sampah. 

Secara global, industri perawatan tubuh dan kecantikan memproduksi lebih dari 120 miliar unit kemasan produk per tahun, yang sebagian besarnya tidak dapat didaur ulang. 

Di Amerika Serikat sendiri, pada tahun 2018, hampir 7,9 miliar unit rigid plastic diproduksi hanya untuk kemasan produk perawatan tubuh dan kecantikan. 

Pasar kosmetik global mencatat, pendapatan kosmetik di seluruh dunia yang dihasilkan mencapai US$ 341,1 miliar per 2020 dan diperkirakan akan meningkat hingga US$ 560,50 miliar pada 2030 mendatang. Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat menciptakan masalah sampah, terutama yang bersumber dari plastik sekali pakai. 

Dalam laporan terbaru Greenpeace USA, ditemukan bahwa hanya plastik tipe 1 dan 2 (dari 7 tipe plastik) yang secara legal dinyatakan sebagai plastik yang dapat didaur ulang di AS. Sementara itu, kebanyakan kemasan produk kosmetik berbahan baku plastik selain tipe 1 dan 2. 

Sebenarnya, desakan konsumen kepada produsen kosmetik untuk menggunakan kemasan dan bahan baku produk yang ramah lingkungan sudah mengemuka sejak beberapa tahun terakhir. 

Tekanan itu ditujukan agar produsen dapat melaksanakan komitmennya pada bisnis yang berkelanjutan, di mana salah satu unsurnya adalah kepedulian dan keberpihakan pada kelestarian lingkungan. 

Keinginan agar produsen beralih menggunakan kemasan ramah lingkungan terutama didominasi oleh konsumen milenial dan generasi Z serta pengguna skin care ekstensif (biasanya mereka yang memiliki masalah kulit tertentu sehingga menggunakan lebih banyak produk perawatan kulit). 

grafik kecenderungan konsumen global  terhadap kemasan kosmetik ramah lingkungan-sumber: Euromonitor International Beauty Survey 2020
grafik kecenderungan konsumen global  terhadap kemasan kosmetik ramah lingkungan-sumber: Euromonitor International Beauty Survey 2020

Kemasan yang dapat didaur ulang (recycleable packaging) menjadi kemasan ramah lingkungan yang paling diminati oleh konsumen global. Berikutnya diikuti oleh kemasan daur ulang (recycled packaging) dan botol isi ulang (refillable bottle). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun