Kesalahan dan kegagalan tetap membuat mereka sedih dan kecewa, namun mereka tidak bereaksi berlebihan dan lebih cepat bangkit dari kesedihan dan keterpurukan.Â
Seseorang dengan perfeksionisme adaptif adalah pribadi yang teliti dan gigih dalam menghadapi kesulitan. Mereka mampu memotivasi diri sendiri dan orang lain untuk melakukan yang terbaik.Â
Hal inilah yang menyebabkan mereka lebih sehat secara psikologis dan memiliki prestasi yang lebih baik di sekolah maupun di tempat kerja.Â
Sebaliknya, perfeksionisme maladaptif adalah perfeksionisme yang berdampak negatif dan tidak sehat. Perfeksionis tipe ini cenderung bereaksi berlebihan terhadap kesalahan dan kegagalan di masa lalu.Â
Akibatnya, mereka selalu merasa inferior, insecure, membandingkan diri dengan orang lain, takut melakukan suatu hal, takut gagal dan takut terhadap penolakan.Â
Mereka juga selalu merasa kurang atau tidak pernah puas dengan apa yang sudah mereka lakukan. Perilaku inilah yang dapat menyebabkan seseorang mengalami masalah kesehatan mental, termasuk depresi, gangguan makan, insomnia, hingga OCD.Â
Tips Menjadi Perfeksionis Adaptif
Menjadi perfeksionis tidak selalu buruk asalkan bukan perfeksionis maladaptif. Lalu, bagaimana caranya menjadi perfeksionis adaptif agar kita dapat mengurangi dampak negatif dari perfeksionisme itu sendiri? Â
1. Belajar menerima kegagalan dan memaafkannya
Terima dan maafkanlah kegagalan sebagai bagian dari perjalanan hidup.Â