Mohon tunggu...
Ida Lumangge S
Ida Lumangge S Mohon Tunggu... Buruh - IRT

Pemain!, Karena tak seorangpun dalam hidup ini yang jadi penonton.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(FITO) Kertas Bekas untuk Nek Darmi

24 Agustus 2016   06:17 Diperbarui: 24 Agustus 2016   07:42 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ Ah, akulah yang ceroboh Nak”

“ Bu, sebaiknya makan dulu ya,” ajakku sembari membuka bubur ayam yang kubawa dari rumah

Wanita itu menganguk lemah

%%%%%

Seminggu sudah aku rutin mengunjungi Nek Darmi di rumah sakit. Sampai sejauh ini aku belum berani bertanya banyak mengenai asal – usulnya. Bahkan namanya saja saya tahu dari perawat yang menjaganya.

Hari ini, aku harus memberanikan diri untuk bertanya. Lagipula, dia sudah di ijinkan keluar dari rumah sakit, maka setidaknya ada alasan bagiku untuk menanyakan diantar kemana.

“ Nek, hari ini sudah di ijinkan pulang, sembari pulang saya antar kemana?” tanyaku

“ Saya tinggal bersama kawanan pemulung dibawah tol menuju tangerang itu, Nak!”

“ Lalu, keluarga dan anak – anak Nenek kemana?” tanyaku penasaran

“ Mereka meninggal terkena malaria” jawabnya sedih

“ Kalau begitu, bagaimana kalau Nenek tinggal dirumahku saja?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun