“ Ah, akulah yang ceroboh Nak”
“ Bu, sebaiknya makan dulu ya,” ajakku sembari membuka bubur ayam yang kubawa dari rumah
Wanita itu menganguk lemah
%%%%%
Seminggu sudah aku rutin mengunjungi Nek Darmi di rumah sakit. Sampai sejauh ini aku belum berani bertanya banyak mengenai asal – usulnya. Bahkan namanya saja saya tahu dari perawat yang menjaganya.
Hari ini, aku harus memberanikan diri untuk bertanya. Lagipula, dia sudah di ijinkan keluar dari rumah sakit, maka setidaknya ada alasan bagiku untuk menanyakan diantar kemana.
“ Nek, hari ini sudah di ijinkan pulang, sembari pulang saya antar kemana?” tanyaku
“ Saya tinggal bersama kawanan pemulung dibawah tol menuju tangerang itu, Nak!”
“ Lalu, keluarga dan anak – anak Nenek kemana?” tanyaku penasaran
“ Mereka meninggal terkena malaria” jawabnya sedih
“ Kalau begitu, bagaimana kalau Nenek tinggal dirumahku saja?”