“ Seorang wanita tua tertabrak sepeda motor di perempatan jalan saat hendak memungut botol air mineral yang dilempar dari mobil seorang pengendara” suara pembawa berita di TV mengagetkanku.
Aku mengalihkan pandanganku pada layar TV
“ Wanita itu lagi” gumamku
“ Memangnya kenal?” tanya suamiku
“ Aku melihatnya kemaren, saat berhenti di lampu merah, dan…ahh…botol air mineral itu kan yang dilempar Bimo dari mobil kita. Ya Tuhan!, ini semua ada hubungannya dengan kita Pa” aku terduduk lemas dan merasa bersalah.
“ Ya sudah, kita cari dimana wanita itu dirawat” suamiku memberi solusi
Berbekal sepotong informasi dari berita itu, Aku dan Mas Bayu suamiku mencari rumah sakit tempat wanita tua itu dirawat.
“ Ruang Melati, lantai dua, nomor 102” perawat di ruang depan memberi kami arahan
Kami bergegas menuju kamar yang dimaksud. Terlihat wanita itu masih terbaring lemah dengan selang infus di pergelangan tangannya. Aku mendekat dan menyentuhnya dengan perlahan.
“ Maaf Nak! saya telah berbuat salah apa, hingga datang kesini?”
“ Ibu tidak salah apa –apa” sahutku menenangkan. “ Aku adalah wanita yang membuang botol air mineral di perempatan itu, sehingga ibu mengalami kecelakaan ini “