Mohon tunggu...
Luluk Marifa
Luluk Marifa Mohon Tunggu... Penulis - Read, read and read. than write, write and write.

Menulislah, hingga kau lupa caranya menyerah dan pasrah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Masih tentang Orang yang Sama

4 Juli 2024   20:25 Diperbarui: 10 Juli 2024   14:41 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Raaa."

"Airaaa, Aira mana kak?"

Ayah menunjukku dengan kode dari gerak matanya, yang segera disusul kehadiran Tante Nadia yang menambah riuh suasana, dia membawa satu kabar yang membuat bibirku tadinya mengerucut sebal karena aktivitas membaca novelku terganggu menjadi tersenyum lebar. Bagus, tak sia-sia Tante cantik ini jomblo, eh apa hubungannya dengan jomblo, aku menepuk jidat pelan, apasih aku.

***

Aku dengan semangat mematut diriku di cermin yang dengan baik hati menampilkan pantulan diri yang amat terlihat sempurna dengan rambut diurai dengan sedikit kepangan di kedua sisi yang disatukan di belakang lantas diberi pita berwarna senada dengan gaun yang kukenakan, pink. Ibu memang penyedia salon dengan servis terbaik dengan tatanan model rambut terupdate yang lahir dari jemarinya yang lentik. 

Tak lama Tante Nadia membunyikan klakson mobil yang menyusup sayup-sayup ditelinga, aku segera berlari menuruni anak tangga berpamitan dengan setengah berteriak pada Ayah dan Kakek yang berada di ruang tengah, tentunya setelah berpamitan takzim dengan ibu di dalam kamar, kuharap Ayah memaklumi kelakuan remaja putrinya yang cantik, meski sedikit labil.

Jakarta Convention Center terlihat amat ramai, acara Indonesia Internasional Book Fair (IIBF) yang merupakan pameran buku yang sudah diselenggarakan sejak tahun 1980 oleh IKAPI ini dihadiri oleh 24 penulis Indonesia termasuk Tereliye, sebagaimana yang dikabarkan dengan antusias oleh Tante Nadia Kemaren. 

Sebenarnya ini bukan kali pertamanya aku akan bertemu dengan Tereliye, namun rasa antusias itu tak pernah berkurang barang semilipun untuk bertemu dengannya, menatapnya dan dapat berbincang sepatah dua patah kata dengannya dari dekat seolah aku sedang berhadapan langsung pada setiap tokoh utama yang ada di novelnya, yang hebat-hebat. Sebenarnya setiap tokoh utama dimanapun juga hebat sih, pokoknya ini beda titik.

Seperti Kak Rey tokoh utama yang amat setia, hidup sekali jatuh cinta pun sekali di novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu, atau seperti Tegar Karang yang dapat mewujudkan sahabat jadi cintanya di novel Sunset untuk Rosie, Abang Borno pemuda dengan hati paling lurus di sepanjang Sungai Kapuas, Bujang si Babi Hutan dan Thomas, dua bad boy dari keluarga shadow economi yang jago sekali berkelahi dengan segala trik, atau Soke Bahtera dan Ali yang super genius, Kak Laisa dan Ibu Sri ningsih yang begitu tangguh menginspirasi dalam kisahnya dan masih banyak lagi, sungguh aku amat kagum pada para tokoh setiap novelnya, apalagi penulisnya.

Dalam event itu para penulis akan berbagi pengalaman serta praktik nyata dunia keliterasian seperti bedah buku, kepenulisan, pengembangan diri, budaya, sastra, karir dan masih banyak lagi termasuk diskon besar-besaran untuk pembelian produk buku dilokasi acara dan juga promo ekslusif di Gramedia Official Shop, bukankah amat menarik acara ini, Tante Nadia emang ter the best diseluruh galaksi Bima Sakti.

Dalam daftar nama 24 Penulis yang mengikuti cara itu ada satu nama yang amat menguras segala perhatianku melebihi perhatianku pada penulis idolaku sendiri, nama itu ada disana, itu berarti penulis itu turut hadir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun