Mohon tunggu...
Luluk Isnawati
Luluk Isnawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai tantangan dan hal-hal baru yang dapat meningkatkan kompetensi diri dan memperbaiki karakter

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Literasi Sosial Budaya dalam Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia

27 Maret 2023   13:50 Diperbarui: 27 Maret 2023   14:10 5906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Literasi Sosial Budaya dalam AKMI memiliki tiga konteks (personal, masyarakat, dan religius) dengan tiga level kognitif (level 1, 2, dan 3). Konteks personal menyangkut aspek kehidupan atau situasi sosial budaya yang lebih dominan berkaitan dengan kepentingan pribadi. Konteks masyarakat meliputi aspek kehidupan atau situasi sosial budaya yang lebih dominan berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya, dan isu-isu kemasyarakatan. Sedangkan konteks religius menyangkut aspek yang lebih dominan berkaitan dengan kehidupan beragama, baik dalam ranah kepentingan individual maupun masyarakat.

Pada level 1 peserta didik diukur kompentensinya dalam menemukan (menunjukkan) pengetahuan faktual dan menjelaskan pengetahuan konseptual terkait dengan komitmen kebangsaan, toleransi, serta akomodatif dan inklusif, baik dalam konteks personal, masyarakat, maupun religius. Pada level ini peserta tes sudah memiliki kemampuan mengingat dan memahami dengan baik, tetapi belum memiliki kemampuan memadai untuk menerapkan, menganalisis dan mensintesis, mengevaluasi, terlebih mengkreasi. 

Pada level 2 peserta didik diukur kompetensinya dalam menerapkan pengetahuan prosedural terkait dengan komitmen kebangsaan, toleransi, serta akomodatif dan inklusif, baik dalam konteks personal, masyarakat, maupun religius. Pada level ini peserta tes sudah memiliki kemampuan mengingat, memahami, dan menerapkan dengan baik, tetapi belum memiliki kemampuan memadai untuk menganalisis dan mensintesis, mengevaluasi, terlebih mengkreasi. 

Pada level tertinggi (level 3) peserta didik diukur kompetensinya dalam merespon, menganalisis, merefleksi, mengevaluasi, dan mengkreasi berbagai pengetahuan terkait dengan komitmen kebangsaan, toleransi, serta akomodatif dan inklusif, baik dalam konteks personal, masyarakat, maupun religius. Pada level ini peserta tes sudah memiliki kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, serta mengevaluasi dan mengkreasi dengan baik.

5. Kompetensi

Literasi Sosial Budaya mengukur kompetensi enam proses berpikir (domain kognitif) peserta didik sesuai hierarki Taksonomi Bloom yang disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl yang kita kenal dengan C1 (mengingat), C2 (memahami) , C3 (menerapkan), C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta). Pada literasi ini, keenam proses kognitif tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi empat, yaitu (a) Menemukan dan Menjelaskan (C1 dan C2), (b) Menerapkan (C3), (c) Mengevaluasi (C4), dan (d) Mengevaluasi dan Mencipta (C5 dan C6). Perhatikan deskripsi pada tabel berikut:

Kompetensi

Pengertian

Menemukan dan Menjelaskan

Menemukan (menunjukkan) dan menjelaskan pengetahuan yang terkait dengan nilai-nilai dalam moderasi beragama serta kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menerapkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun