Literasi Sosial Budaya dalam AKMI memiliki tiga konteks (personal, masyarakat, dan religius) dengan tiga level kognitif (level 1, 2, dan 3). Konteks personal menyangkut aspek kehidupan atau situasi sosial budaya yang lebih dominan berkaitan dengan kepentingan pribadi. Konteks masyarakat meliputi aspek kehidupan atau situasi sosial budaya yang lebih dominan berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya, dan isu-isu kemasyarakatan. Sedangkan konteks religius menyangkut aspek yang lebih dominan berkaitan dengan kehidupan beragama, baik dalam ranah kepentingan individual maupun masyarakat.
Pada level 1 peserta didik diukur kompentensinya dalam menemukan (menunjukkan) pengetahuan faktual dan menjelaskan pengetahuan konseptual terkait dengan komitmen kebangsaan, toleransi, serta akomodatif dan inklusif, baik dalam konteks personal, masyarakat, maupun religius. Pada level ini peserta tes sudah memiliki kemampuan mengingat dan memahami dengan baik, tetapi belum memiliki kemampuan memadai untuk menerapkan, menganalisis dan mensintesis, mengevaluasi, terlebih mengkreasi.Â
Pada level 2 peserta didik diukur kompetensinya dalam menerapkan pengetahuan prosedural terkait dengan komitmen kebangsaan, toleransi, serta akomodatif dan inklusif, baik dalam konteks personal, masyarakat, maupun religius. Pada level ini peserta tes sudah memiliki kemampuan mengingat, memahami, dan menerapkan dengan baik, tetapi belum memiliki kemampuan memadai untuk menganalisis dan mensintesis, mengevaluasi, terlebih mengkreasi.Â
Pada level tertinggi (level 3) peserta didik diukur kompetensinya dalam merespon, menganalisis, merefleksi, mengevaluasi, dan mengkreasi berbagai pengetahuan terkait dengan komitmen kebangsaan, toleransi, serta akomodatif dan inklusif, baik dalam konteks personal, masyarakat, maupun religius. Pada level ini peserta tes sudah memiliki kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, serta mengevaluasi dan mengkreasi dengan baik.
5. Kompetensi
Literasi Sosial Budaya mengukur kompetensi enam proses berpikir (domain kognitif) peserta didik sesuai hierarki Taksonomi Bloom yang disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl yang kita kenal dengan C1 (mengingat), C2 (memahami) , C3 (menerapkan), C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta). Pada literasi ini, keenam proses kognitif tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi empat, yaitu (a) Menemukan dan Menjelaskan (C1 dan C2), (b) Menerapkan (C3), (c) Mengevaluasi (C4), dan (d) Mengevaluasi dan Mencipta (C5 dan C6). Perhatikan deskripsi pada tabel berikut:
Kompetensi
Pengertian
Menemukan dan Menjelaskan
Menemukan (menunjukkan) dan menjelaskan pengetahuan yang terkait dengan nilai-nilai dalam moderasi beragama serta kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menerapkan