Mohon tunggu...
Lulu Ilmanun
Lulu Ilmanun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 3 prodi bahasa indonesia Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Saya hobi menulis biasanya saya menulis di salah satu aplikasi yang digemari banya anak muda seperti wattpad. Namun, kali ini saya akan menulis sebuah artikel materi pembelajaran yang mungkin bermanfaat bagi banya orang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memori

25 April 2024   10:00 Diperbarui: 25 April 2024   10:07 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kayla menghela nafas, ia tidak menyangka lelaki pertama yang membuatnya nyaman, lelaki yang ia anggap ceria, lelaki yang ia sayangi akan menangis dihadapannya seperti ini.

“Aku tidak menyangka kau akan mengalami hal seperti itu. Dan setelah semua yang kau perbuat aku tidak bisa memberimu bantuan lagi. Tapi aku menyarankan pada mu untuk berserah kepada Allah mengadu lah kepada-Nya. InsyaAllah kau akan temukan jalan keluar dan mengenai uang yang kau pinjam aku sudah ikhlas dan aku sudah memaafkan mu” Ucap Kayla mantap sambil tersenyum kepada Kaivan.

“Terima kasih kay, kau perempuan yang sangat baik. Aku berharap kau menjalani hidup dengan bahagia. Aku harus kembali bekerja sekarang, semoga kita bisa bertemu kembali dengan keadaan yang lebih baik” Ungkap Kaivan tersenyum kearah Kayla sambil berlalu pergi. 

Kaivan sangat mengagumi perempuan berhijab yang dulu selalu ia perhatikan ketika perempuan itu datang ke cafe. Ya, Kaivan memiliki perasaan dengan Kayla dan ia mengetahui bahwa Kayla juga memiliki perasaan yang sama. Namun, pada saat itu Kaivan telah menikah dan tidak ingin mengkhianati istrinya. Tapi Kaivan malah memanfaatkan kebaikan dari Kayla demi keuntungannya. Kaivan tidak akan mengganggu kehidupan perempuan berhati baik itu lagi. Setelah semua yang ia perbuat Kayla masih mau memaafkannya.

Kayla hanya tersenyum tipis sambil mengamati kepergian Kaivan. Benar, Kayla harus mengikhlaskan apa yang telah terjadi di masa lalu. Dengan begitu hatinya akan terasa lega dan ia tidak akan lagi memikirkan lelaki itu. Kayla akan terus menjalani hidup dengan semestinya hingga menunggu takdir yang telah dipersiapkan Allah Swt untuknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun