Mohon tunggu...
Lulu Ilmanun
Lulu Ilmanun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 3 prodi bahasa indonesia Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Saya hobi menulis biasanya saya menulis di salah satu aplikasi yang digemari banya anak muda seperti wattpad. Namun, kali ini saya akan menulis sebuah artikel materi pembelajaran yang mungkin bermanfaat bagi banya orang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memori

25 April 2024   10:00 Diperbarui: 25 April 2024   10:07 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kayla menghela nafas, mengingat hal itu membuat hatinya sakit lagi. Tapi sekarang Kaivan ada dihadapannya. Kayla akan mendapat jawaban dari semua kebingungannya.

“Kenapa kau membohongiku Kai?” Tanya Kayla sambil menyeruput matcha latte yang baru saja diantar oleh salah satu waiters.

“Saat itu aku butuh uang.” Jawab Kaivan seenaknya.

Kayla menggeram, ia tidak mempersalahkan mengenai uang itu. Hal yang ia ingin tahu kenapa Kaivan mengaku belum menikah.

“Aku ingin kau menjelaskan semuanya, dan kenapa kau bekerja sebagai gojek? Maaf, bukannya aku merendahkan pekerjaan itu. Tapi, bukankah kau bersama istrimu pergi keluar kota untuk mengurus bisnismu?” Tanya Kayla heran. Kayla merasa ada hal yang besar terjadi pada Kaivan.

“Baik, aku akan menceritakan semuanya. Tapi setelah aku cerita kau jangan mengasihani ku” Kata Kaivan sambil mengamati cafe yang menjadi tempat pertemuannya pertama kali dengan perempuan berhijab merah muda itu.

Flashback on

Kaivan menghela nafas, menunduk melihat sepasang sepatu lusuh yang ia kenakan. Hari ini ia telah menjual restoran dan rumah yang ia bangun dengan jeri payahnya. Hal itu karena istrinya yang hidup dengan mewah. Karena hidup mewah dari istrinya itu Kaivan terlilit hutang.

“Mor, cepat bereskan barangmu sebelum debt collector berdatangan kesini” Ucap Kaivan tergesa-gesa. Mereka harus pergi dari kota ini sebelum penagih hutang datang kerumah mereka.

“Iya-iya, sudah selesai” Jawab Mora istrinya Kaivan sambil membawa koper dan keluar dengan ogah-ogahan dari rumah mewah itu.
Kaivan dan istrinya pindah ke kota Jakarta. 

Disana mereka tinggal di rumah sewa yang sederhana dan Kaivan mengurus restoran terakhir miliknya. Namun, 2 tahun tinggal di kota Jakarta tidak semulus yang Kaivan pikirkan. Restoran yang sepi pengunjung berakibatkan penghasilannya sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun