"Good job Gus." kata Robert.
"Bisa aja lo kurus." Desy menimpali.
 "Gus, penemu teleskop siapa?" terdiam kelasku mendengarnya. Jantungku kembali berdegup kencang. Sejenak susasana masih hening. Kucoba membuka suara.
"Maaf pak, saya tidak tahu." jawabku dengan keringat panas. Mungkin ini kali pertamaku masuk ke ruang BK. Oh tidur!!! Kau pelita gelapku.
"Habis kau Fer" kata Robert.
"Selesai kau Gus" sambung Desy.
"Nikmati masa masa sulitmu anak muda" tembus Ricky. Ricky adalah seorang pelawak. Dia salah satu anggota komunitas Stand Up Comedy Halak Hita. Walau dia masih noob, dia selalu berusaha menunjukkan performanya.
"Hmm...." sambung pak JS memulai penderitaanku. Sambil menunggu kisah lanjutannya, kuperhatikan raut wajah teman sekelasku. Tampaknya mereka sedang menanti putusan hakim di meja guru. Di sudut pojok kanan, dekat tulisan klasik Do The Best, seorang teman tampaknya sedang berharap agar aku tidak dihukum.
"Ya..." kata Pak JS dengan tatapan tajam elang.
"Ya..., kebetulan Bapak tidak tahu siapa penemu dari teleskop ini.., maka Ferguso, kamu tidak jadi Bapak bawa ke ruang BK.
Hah, yeee. We are the champion, Dewi Fortuna masih berpihak pada diri ini. Whoahhh.....