Potensi perang
Jika perang benar-benar pecah, dampaknya akan meluas ke seluruh dunia. Sebagai kawasan penghasil minyak terbesar di dunia, Timur Tengah memegang peran penting dalam stabilitas ekonomi global.Â
Gangguan dalam pasokan energi akibat perang akan menyebabkan kenaikan harga minyak yang signifikan, mempengaruhi negara-negara di seluruh dunia.Â
Potensi perang ini juga akan menciptakan krisis pengungsi yang lebih besar di kawasan, dengan negara-negara tetangga seperti Lebanon, Yordania, dan Turki yang harus menanggung beban pengungsi dari zona konflik.
Lebih jauh lagi, perang ini juga akan merusak upaya perdamaian di kawasan lain. Negara-negara yang terlibat dalam konflik, baik secara langsung maupun melalui proksi, akan menghadapi tekanan yang semakin besar di dalam negeri, yang dapat memicu ketidakstabilan politik dan sosial.Â
Sebagai contoh, Lebanon yang sudah menghadapi krisis ekonomi, kemungkinan besar akan terjebak dalam konflik ini karena keterlibatan Hezbollah sebagai milisi proksi Iran.
Dari sudut pandang realisme, potensi perang besar di Timur Tengah adalah hasil dari logika anarki internasional yang memaksa negara-negara untuk selalu siap berperang. Kekuatan militer dianggap sebagai alat utama untuk mencapai keamanan nasional dan mempertahankan kedaulatan.Â
Dalam konflik antara Israel dan Iran, kita bisa melihat bagaimana adagium bahwa negara harus siap berperang untuk berdamai terus terbukti relevan. Kedua negara ini merasa bahwa kekuatan militer adalah satu-satunya cara untuk menekan musuh mereka.Â
Negara-negara besar tidak memiliki pilihan, selain meningkatkan kekuasaan mereka di dunia yang anarkis. Dalam hal ini, potensi perang besar di Timur Tengah adalah manifestasi dari sistem internasional yang mendukung penggunaan kekuatan militer sebagai alat utama dalam mencapai perdamaian dan stabilitas.Â
Di bawah kerangka ini, Israel dan Iran hanya berusaha untuk memastikan bahwa mereka berada dalam posisi yang aman dan kuat di kawasan tersebut, bahkan jika itu berarti mengorbankan perdamaian jangka pendek.
Untuk mencegah perang besar, dunia internasional perlu mencari jalan keluar diplomatik yang mampu mengakomodasi kepentingan keamanan kedua negara.Â