Meskipun identitas dan norma ini terkadang menciptakan dilema dan ketegangan dalam politik luar negeri Indonesia, namun keduanya tetap menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memahami perilaku Indonesia di panggung internasional.
Selain itu, identitas dan norma ternyata tidak selalu bersifat statis dan dapat berubah seiring dengan perubahan kondisi domestik dan internasional. Alexander Wendt, seorang teoretikus konstruktivis terkemuka, menjelaskan "Identitas dan kepentingan negara-negara adalah konstruksi sosial yang dapat berubah seiring dengan perubahan lingkungan sosial dan politik" (Wendt, 1992).Â
Dalam konteks ini, politik luar negeri Indonesia di masa depan mungkin akan mengalami perubahan seiring dengan perubahan identitas dan norma yang dianut oleh Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H