Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nasib Populisme Jokowi

31 Januari 2024   00:11 Diperbarui: 31 Januari 2024   00:15 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRh6MkTyJeugQC9zfTpeph_2uKuj97X8MAb9w&usqp=CAU

Jokowi memanfaatkan populisme sebagai alat pragmatis untuk meraih kekuasaan (Ambardi, 2019). Jokowi pandai membangun citra dirinya sebagai outsider yang dekat dengan rakyat jelata. 

Ia pandai menampilkan gaya kepemimpinan sederhana dan egaliter yang kontras dengan kebanyakan politisi arus utama. Pendekatan inilah yang kemudian menjadi kunci sukses Jokowi dalam meraih dukungan suara mayoritas masyarakat menengah ke bawah dalam dua kali pemilihan presiden. 

Jadi, populisme secara pragmatis digunakan Jokowi sebagai strategi politik untuk merebut dan mempertahankan kekuasaannya.

Sustainabilitas Populisme Jokowi

Setidaknya ada dua faktor utama yang mendorong populisme Jokowi tetap survive hingga kini:

1. Pendekatan Pragmatis

Menurut Ambardi (2019), “baik Jokowi maupun rivalnya Prabowo, sama-sama menggunakan pendekatan populis sebagai strategi pragmatis tanpa komitmen ideologis yang konsisten". Kedua tokoh ini pandai menyesuaikan diri dengan mengaplikasikan populisme secara fleksibel.

2. Dukungan Rakyat

Jokowi sukses memposisikan dirinya sebagai sosok pemimpin yang dekat dan peduli dengan rakyat. Dia berhasil merangkul dukungan mayoritas kelas bawah yang memandang Jokowi sebagai representasi harapan perbaikan nasib mereka. 

Hingga 1 tahun terakhir kepemimpinannya, Jokowi masih mencatatkan lebih dari 75% tingkat kepuasan masyarakat. Capaian itu bahkan tidak bisa diraih oleh Presiden SBY di tahun terakhirnya. 

Dukungan setinggi itu diharapkan Jokowi untuk bisa dikonversikan ke jumlah suara kepada calon presiden dan calon wakil presiden tertentu. Bahkan, dukungan itu diyakini berada di luar dari kelompok kritis kepada Presiden. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun