"Kalau begitu biarkan aja dia lompat Bang !" Teriak Rangga tidak kalah ketusnya dengan Wanita muda di depannya
"Hehhh...kamu jangan ikut campur urusan saya ya ?" Ucap Wanita muda sambil menunjukkan telunjuk ke arah Rangga
"Saya tidak pernah mau ikut campur urusan orang, tapi coba hargai orang lain yang sedang berusaha menjaga nama baik perusahaan Kapal Motor ini. Anda apakah jauh berfikir tentang itu ? Saat ini petugas piket adalah Abang ini. Apa yang akan terjadi apabila ada kejadian konyol pada saat jam piket Abang ini ? Apakah Anda sanggup menanggung beban hidup keluarganya, kalau sampai terjadi pemecatan dengan Abang ini ? Jawab !!! Sanggup tidak ?" Rangga pun balik membentak Wanita muda di depannya
"Sudah...sudah mas...mari kita masuk ke dalam, angin laut sedang kencang berhembus malam ini." ujar ABK sambil menggiring Wanita muda dan Rangga masuk ke dalam kapal. ABK merangkul Rangga sebagai ucapan terima kasih telah membantu menyadarkan Wanita muda yang keras kepala itu. Rangga pun berjalan gontai menuju Cafe di bagian belakang Kapal untuk meredam emosinya yang tiba-tiba meletup dengan kejadian ini. Sambil memesan segelas kopi panas, adalah cara Rangga untuk cooling down.Â
***
"Hai...boleh aku temani minum kopi ?" Suara wanita dari balik punggung Rangga bertanya
"Silahkan..." Jawab Rangga acuh tak acuh tanpa menoleh ke arah suara, karena dia sudah mengenalinya
"Namaku Larasati...nama kamu siapa ?" Tanya Wanita yang sudah duduk dihadapannya, sambil mengulurkan tangan menunggu jawaban Rangga. Cukup lama dia menanti reaksi Rangga. Larasati tetap tidak menurunkan tangannya sambil meneliti detail raut wajah Rangga yang masih angker karena emosi jiwa.
"Rangga..." Akhirnya Rangga pun menyambut tangan Larasati dengan malas
"Sorry ya...sudah bikin kamu kesel malam ini." Lanjut Larasati sambil meninggalkan Rangga setelah perkenalan singkatnya
"Iiiiiihhhh...bener-bener wanita aneh." Gumam Rangga sambil menyeruput kopi panasnya tanpa mengikuti arah perginya Larasati