Mohon tunggu...
Lucia Indrasworo Palupi
Lucia Indrasworo Palupi Mohon Tunggu... Auditor - Karyawan Swasta Manufacturing, Time Traveller, Menuangkan isi hati dan imajinasi ke dalam tulisan

'hari ini harus lebih baik dari kemarin'

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Penantian Panjang di Batu Kerapu (2)

28 Agustus 2023   11:00 Diperbarui: 30 Agustus 2023   12:54 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
koleksi foto penulis

"Cieee...cieee...ada yang kena panah asmara nih keknya ?" Suara Yani membuyarkan lamunan Cinta

"Mulai ngawuuurrrrr...." Elak Cinta sambil memukul kakak sepupunya dengan bantal guling

"Tadi mas Adji temennya mas Rangga mau ngajakin kita ke pemandian air panas, besok pagi." Bisik Yani memberikan informasi 

"Terus mbak Yani mau ? di rumah juga bisa kalau mau mandi air panas..." Sahut Cinta asal 

Gantian Yani memukul adik sepupunya dengan bantal guling "Air panas dari Sumber mata air... dodoollllll..."

"Hahahaha..." Akhirnya mereka berdua ngakak lepas, gak peduli isi rumah sudah pada tidur.

***

Harumnya bukit pinus membuat jiwa empat remaja yang sedang mendaki menjadi semangat 45. Aotu girang Cinta berlarian lincah sambil memungut bunga pinus yang berjatuhan. Merdeka sekali jiwanya hari itu. Masa bodoh dengan jadwal pengambilan nilai dan apapun urusan sekolah, putus asanya paripurna. Keputusan tidak akan pulang ke Magelang sudah bulat. Gak peduli lagi dengan urusan kelanjutan sekolahnya. 

"Mas Ranggaaaa...!!!" Rangga terkejut menoleh ke arah teriakan suara Cinta

"Astaghfirullah...jangan bergerak dik Cinta..." Sahut Rangga sambil berlari ke bawah anak tangga bukit untuk menyelamatkan Cinta yang jatuh tergelincir dan bertahan dengan memegang akar pohon beringin. Padahal dibawahnya adalah sungai deras dengan bebatuan gunung yang tajam.

"Takut mas..." Cinta mulai menangis ketakutan, membayangkan kalau akar yang dipegangnya putus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun