"Cieee...cieee...ada yang kena panah asmara nih keknya ?" Suara Yani membuyarkan lamunan Cinta
"Mulai ngawuuurrrrr...." Elak Cinta sambil memukul kakak sepupunya dengan bantal guling
"Tadi mas Adji temennya mas Rangga mau ngajakin kita ke pemandian air panas, besok pagi." Bisik Yani memberikan informasiÂ
"Terus mbak Yani mau ? di rumah juga bisa kalau mau mandi air panas..." Sahut Cinta asalÂ
Gantian Yani memukul adik sepupunya dengan bantal guling "Air panas dari Sumber mata air... dodoollllll..."
"Hahahaha..." Akhirnya mereka berdua ngakak lepas, gak peduli isi rumah sudah pada tidur.
***
Harumnya bukit pinus membuat jiwa empat remaja yang sedang mendaki menjadi semangat 45. Aotu girang Cinta berlarian lincah sambil memungut bunga pinus yang berjatuhan. Merdeka sekali jiwanya hari itu. Masa bodoh dengan jadwal pengambilan nilai dan apapun urusan sekolah, putus asanya paripurna. Keputusan tidak akan pulang ke Magelang sudah bulat. Gak peduli lagi dengan urusan kelanjutan sekolahnya.Â
"Mas Ranggaaaa...!!!" Rangga terkejut menoleh ke arah teriakan suara Cinta
"Astaghfirullah...jangan bergerak dik Cinta..." Sahut Rangga sambil berlari ke bawah anak tangga bukit untuk menyelamatkan Cinta yang jatuh tergelincir dan bertahan dengan memegang akar pohon beringin. Padahal dibawahnya adalah sungai deras dengan bebatuan gunung yang tajam.
"Takut mas..." Cinta mulai menangis ketakutan, membayangkan kalau akar yang dipegangnya putus.