"Cinta...ngaso yukkk...di seberang sana itu...ada pohon rindang."Â
Yani menunjuk pohon beringin diseberang jalan.
"Eeehhh...itu kan halaman orang Cuyyy.." Jawab Cinta sambil matanya mengikuti arah jari telunjuk Yani.
"Gak pa pa...disini kalau rumah tidak ada pagarnya, berarti orang dipersilahkan mampir." Ujar Yani dengan muka tak berdosa. "Mbak...ajaran di sekolah kamu gitu ya ? untung dulu ibukku gak masukin aku di sekolah kamu."
"Hahahahaha....." Mereka berdua akhirnya tertawa lepas tanpa beban.Â
"Boleh juga sih, yukkk mbak istirahat disitu, siapa tau yang punya pohon rindang punya es kelapa buat kita ya ? hihi..."
Celetuk Cinta sambil mengarahkan sepeda mini mereka ke bawah pohon rindang.
***
Semilir angin dibawah pohon rindang menemani dua remaja yang asyik bercerita dari hati ke hati. Kadang serius, tapi kadang diiringi gelak tawa yang renyah sekali.
"Waktunya makan kita...pulang yukkk, nanti ibuk marah." Yani mengingatkan adik sepupunya.
"Tapi kan aku belum selesai ceritanya mbak..." Jawab Cinta merajuk. "Lanjut di rumah aja ya...kalau kamu nangis, nanti diliat orang kan malu..." Yani berusaha membujuk adiknya yang manjanya sakebon.