Mohon tunggu...
Lucia Indrasworo Palupi
Lucia Indrasworo Palupi Mohon Tunggu... Auditor - Karyawan Swasta Manufacturing, Time Traveller, Menuangkan isi hati dan imajinasi ke dalam tulisan

'hari ini harus lebih baik dari kemarin'

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Penantian Panjang di Batu Kerapu (1)

25 Agustus 2023   13:30 Diperbarui: 30 Agustus 2023   12:53 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
koleksi foto penulis

***

"Pokoknya Cinta gak mau pulang Om...." Isak tangis Cinta terus berlanjut, saat Om Santo menasehatinya untuk pulang terlebih dahulu ke rumah orang tuanya di Magelang, setelah mengikuti acara pelepasan siswa siswi  SMA N 1 di Karang Jati - Ungaran. 

"Yo wes...nanti Om wae yang minta ijin ke Bapakmu." Ujar Om Santo sambil menenangkan keponakannya.

"Cinta paham to karakter bapakmu sing keras itu, yo maklum...wong anak-anaknya lanang kabeh." Lanjut Om Santo dengan logat medok Jawanya. Cinta hanya mengangguk tanda setuju.

Cinta adalah gadis remaja bermata sipit dengan tinggi badan 160cm berkulit putih. Terlahir dari keluarga TNI, dengan saudara kandung yang semuanya laki-laki. Sedangkan Om Santo adalah adik dari ibu kandung Cinta yang mempunyai dua anak perempuan. Rata-rata saudara sepupu Cinta adalah laki-laki. Jadi dia lebih nyaman menghabiskan waktu libur sekolahnya di keluarga Om Santo dibandingkan ke rumah saudara yang lainnya.

"Saiki maem dulu, ben gak masuk angin...tadi naik bis pasti di depan to ? sukanya cari yang semribit angin dari pintu." 

Bu Lik Tari nimbrung sambil membawa sepiring nasi hangat dengan sambel tempe penyet kesukaan Cinta. 

"Yani...sini dulu, temenin adikmu maem...biar ibuk nanti yang lanjutin cuciannya." Teriak Bu Lik Tari memanggil Yani anak bungsunya yang sepantaran dengan Cinta.

"Ya buk...sebentar, tanggung tinggal dikit lagi." sahut Yani dari sumur di samping rumah mereka.

Dalam hati Yani juga menyalahkan Cinta. Dari asrama langsung kabur ke Karang Anyar, kota kecil dimana keluarga Yani saat ini tinggal. Dari ceritanya, Cinta kesal sama Pak Dhenya yaitu bapak kandung Cinta yang melarangnya masuk ke pesantren di Jawa Timur untuk menjadi Mualaf dan mempelajari agama Islam dibandingkan melanjutkan kuliah. Cinta ingin mengikuti jejak Abangnya yang sudah menjalankan ibadah Haji dan bertugas di Lhokseumawe - Aceh Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun