[caption caption="Sumber : kiokarma.com"][/caption]
Sekalipun aku hanya menjadi sebuah pelabuhan yang tiada pernah diingat; aku takkan lagi bersedih.
Bagaimanapun pilu menggerogoti sukma kian binasa dari padaku; aku takkan lagi menangis.
Sejauh apapun jarak yang sedekat apapun lupa terhadap pertemuan yang jadi sebegini lepasnya; aku takkan sanggup membencimu. Tidak, Sayang.
Entah semenjak dan sampai kapanpun itu; alasan tetap mengalpa dari doaku.
Karenanyalah, dinamakan rindu.
Â
***
Â
Berbahagialah ia yang merindu, memiliki rindu, dan menyimpan rindu.
Pun dengan senandung kenangan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!