Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Rekapitulasi Suara KPU: Antara Transparansi dan Keraguan Publik

22 Maret 2024   14:11 Diperbarui: 22 Maret 2024   14:13 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua KPU Hasyim Asy'ari berjabat tangan dengan anggota KPU Mochammad Afifuddin. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

Ketiga, pendidikan politik. KPU perlu meningkatkan edukasi politik kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang proses pemilu dan mendorong partisipasi aktif.

Keempat, membangun budaya integritas. KPU perlu membangun budaya integritas di internal lembaga, dengan mengedepankan profesionalisme, akuntabilitas, dan transparansi.

Menjaga Integritas Demokrasi

Rekapitulasi suara bukan sekadar proses penghitungan suara. Ini adalah momen krusial yang menentukan arah demokrasi bangsa. 

KPU, sebagai penjaga gerbang demokrasi, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan proses ini berjalan dengan transparan, akuntabel, dan terpercaya.

Keraguan publik yang muncul harus dijawab dengan langkah nyata dan komitmen kuat dari KPU. Membangun kembali kepercayaan publik adalah kunci untuk menjaga integritas demokrasi dan memastikan suara rakyat terlindungi.

Marilah kita bersama-sama mengawasi proses rekapitulasi suara dengan kritis dan konstruktif. Dukungan dan partisipasi publik adalah kunci untuk mewujudkan pemilu yang bersih, adil, dan terpercaya.

Masa depan demokrasi Indonesia berada di tangan kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun