Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[KolaborasiRTC] Dispersi

17 April 2016   17:54 Diperbarui: 17 April 2016   18:08 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski harus belum makan,

Meski harus berbohong.

Tawamu menggila dan menggila, tanpa kamu tahu siapa yang membiaskan cahaya ke air hujan hingga tercipta tujuh warna yang kamu puja.

 

Setiap kali pelangi memberi salam pada matahari,

sadarilah cinta itu masih ada.

 

 

 

Yang kamu tahu saya cuma penyebab cuaca panas terik yang menuakan kamu,

17 April 2016, Matahari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun