Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] Distorsi

27 November 2015   18:41 Diperbarui: 27 November 2015   20:07 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Aku bukan Anna, suster! Bukan Anna! Bukan Annaaaa!” teriakku terus menerus.

“Anna, dengar. Tidak ada waktu untuk merengek seperti ini. Oh Anna, dengarlah. James meninggal. Ada banyak hal yang harus kami lakukan. Kami juga harus membersihkan darah ini, dan selanjutnya harus menyelesaikan masalah ini juga. Tolong Anna, mengertilah sedikit!”

James meninggal?

“Oh, suster Hanna! Suntik saja dia, susah sekali, sih. Kamu ini suka tidak tega. Gadis itu memang gila, jadi sudah sewajarnya disuntik agar tenang, kan?” ucap suster lain dengan nada tidak sabar.

Aku tidak terlalu mempedulikan kata-kata suster yang lain. Aku kembali fokus ke kata-kata yang sebelumnya diucapkan oleh suster yang memegang tanganku. Dia bilang James meninggal?

 

Tapi kan, aku James.

***

“Kania, bangunan besar yang di sana itu apa? Sejak pindah ke kota ini beberapa minggu lalu, baru sekarang aku melewati jalan ini.”

“Oh, ada yang bilang bangunan itu adalah rumah sakit jiwa, Tiara. Anehnya, aku tidak pernah melihat ada orang yang keluar dari bangunan itu. Bangunan itu juga tampaknya sudah sangat tua dan tidak terurus. Tapi terkadang orang-orang yang lewat di sini masih suka mendengar suara teriakan-teriakan. Bahkan kemarin, katanya ada suara pistol.”

“Jangan menakut-nakuti aku, Kania. Sudah malam ini. Ayo kita jalan lebih cepat. Aku jadi resah.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun