Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

[Fikber] Monolog

24 November 2015   10:49 Diperbarui: 24 November 2015   23:22 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

-Alexa-

‘Siapa kamu’ katanya? Hahaha. Hatiku tertawa meski masih berdegup sangat kencang karena tertekan. Justru aku yang seharusnya bertanya siapa kamu!

Kemudian aku meninggalkan Nugha begitu saja. Cukup semua ini! Aku tidak akan lagi datang ke kantor itu atau berpura-pura menjadi Rhein. Semua ini sudah gila!

Dengan hati-hati aku pergi dari apartemen ini, aku sempat melihat Ran sedang memandangi benda-benda di meja rias. Oh sudahlah, masa bodoh!

 

-Rheinara-

Sampai kini aku masih tak habis pikir jika mengingat penjelasan dari Mr. J bahwa Nugie dan Ran memiliki hubungan khusus. Aku memang seharusnya bahagia jika Nugie bahagia, karena aku sangat mencintainya. Namun, entahlah. Kenyataan ini masih terlalu sulit untuk kuterima. Kepalaku selalu berputar-putar ketika mengingatnya. Oh, dan aku juga agak kebingungan ketika Mr. J berkata bahwa ada seseorang yang mengaku diriku di kantor. Aku sama sekali tidak mengerti mengapa orang itu melakukannya. Namun, Mr. J tampaknya tetap pura-pura percaya kepada orang yang mengaku aku itu, mungkin agar dia dapat menyelidikinya juga.

Kini, aku memang telah kembali ke ‘dunia’ Nina, Nugie, dan Ran. Duniaku yang dulu, meski ada yang berbeda. Kali ini aku bukan Rheinara, tapi Anna. Sebagai Anna, aku mendengar banyak kisah mengenai ‘Rhein’ dari Nina. Aku menyadari bahwa yang ia ceritakan bukanlah aku, tapi seseorang yang mengaku sebagai aku dan telah pergi. Ah, ada-ada saja. Aku sampai pernah tersedak karena terkejut mendengar kisah-kisah mengenai Rhein yang palsu ini. Nina juga menceritakan mengenai hubungan Nugie(ku) dan Ran, serta rekayasa kecelakaanku. Ya ampun! Aku tak habis pikir betapa teganya Nugie melakukan itu kepadaku.

Pantas saja, setelah kecelakaan itu, Nugie bahkan tidak menemaniku di rumah sakit. Kudengar dari suster rumah sakit bahwa ia langsung pulang setelah dirawat  sebentar. Ia memang hanya luka ringan. Waktu itu kukira Nugie langsung pulang karena ia masih belum pulih benar dan menemaniku di rumah sakit akan sangat merepotkannya. Tapi ternyata tidak, rupanya Nugie memang sudah ingin meninggalkan aku saat itu. Oh Gie, mengapa? Apakah tak cukup segala cinta dan kasih yang selalu kuberikan kepadamu?

Kemudian Mr. J lah yang menemaniku selama masa perawatan di rumah sakit. Ia bahkan membayar biaya pengobatanku. Ia juga memintaku untuk tinggal bersamanya dulu karena ia akan menjelaskan sesuatu. Aku awalnya tidak mau langsung percaya begitu saja, namun aku sudah lama mengenal Mr. J, aku yakin ada sesuatu yang begitu parahnya sampai ia memintaku seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun